Pilih Mana: Internet Lewat Jaringan 3G atau Jalur Telepon?

Ternyata para pengguna internet di Indonesia masih belum mau beralih ke layanan jaringan 3G atau EVDO. Mereka masih lebih memilih menggunakan layanan buatan Telkom seperti Speedy, Telkom Vision, atau Telkomnet Instant.
Sebagian besar pengguna jaringan 3G lebih memilih menggunakan Telkomsel sebagai penyedia layanan jaringannya. Sedangkan untuk jaringan EVDO, para pengguna lebih memilih untuk menggunakan layanan jaringan SMART. Layanan Indosat untuk paket data 3G, IM2, berada di urutan ketiga.
Saya juga menanyakan, kira-kira berapa besar kecepatan yang mereka dapatkan. Sebagian besar pengguna 3G mengaku mendapatkan kecepatan 256kbps. Sedangkan kecepatan yang didapatkan oleh pengguna di luar jaringan 3G atau EVDO sebagian besar mengaku mendapat kecepatan lebih dari 768kbps. Dari besarnya kecepatan yang ada, maka tidak aneh apabila para pengguna internet di Indonesia masih lebih memilih menggunakan layanan internet di luar jaringan 3G. Padahal jaringan 3G menjanjikan kecepatan internet hingga 5.8Mbps dan jaringan EVDO menjanjikan kecepatan hingga 3.1Mbps.
Paket data internet yang disediakan di Indonesia pun beragam. Ada yang paket harian, mingguan, dan bulanan, ada juga yang dihitung flat untuk jangka waktu tertentu. Para pelanggan juga dapat membayar berdasarkan besar data yang digunakan. Dari fakta tersebut, saya hanya sekedar ingin tahu, paket mana yang paling banyak digunakan. Ternyata paket data harian atau mingguan atau bulanan berada di posisi pertama. Sedangkan untuk pembayaran flat dan pembayaran berdasarkan jumlah data yang digunakan, masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.
Para pengguna sebagian besar mengakses internet dari rumahnya masing-masing. Di urutan kedua, para pengguna banyak yang masih mengakses internet dari tempat kerjannya. Dengan banyaknya penggunaan internet di rumah, apakah hal ini sudah membuka jalan untuk kegiatan perkantoran melalui dunia maya?
Dari hasil survei tersebut juga berhasil diketahui kalau masih banyak pengguna internet yang lebih memilih mengakses internet melalui warnet daripada harus membeli modem sendiri. Alasannya pun beragam. Ada yang masih tidak puas terhadap harga bandwidth yang terbilang cukup mahal di Indonesia. Ada juga yang masih belum puas dengan kecepatan internet yang ada.
Dari semua orang yang saya tanyakan, rata-rata menjawab kalau mereka aktif mengakses Facebook. Sedangkan Google berada di urutan kedua sebagai website yang sering dikunjungi oleh mereka. Media berita online juga masih berada di urutan teratas. Yang sedikit mengejutkan, entah mereka malu untuk mengetahuinya atau memang benar fakta yang sebenarnya, para pengguna internet sudah sedikit mengakses forum atau website yang berbau pornografi. Tercatat hanya 8% yang mengakses website “biru” secara rutin.
Dari hasil survei yang diadakan beberapa waktu lalu, diketahui kalau para pengguna internet di Indonesia masih belum sampai di tahap puas atas layanan yang ada. Untuk kedepannya, mereka yang mengikuti survei berharap layanan internet di Indonesia terus meningkat kecepatannya dan diiringi dengan harga yang sesuai.















