Amerika Serikat Mendukung Perkembangan ICT Indonesia
Menurut Anda, apakah yang paling berharga dalam perekonomian dunia saat ini? Apakah uang? Tentu saja! Namun, untuk mencapainya Anda memerlukan tenaga kerja yang kompeten dalam bahasa yang digunakan di dunia saat ini. Anda ingin tahu bahasa apa itu? Bukan bahasa Inggris! Ternyata bahasa yang paling berharga saat ini adalah kemampuan menguasai teknologi komunikasi dan informasi, atau dalam bahasa kerennya disebut Information & Communication Technology (ICT)!

Telah terbukti, negara yang memiliki tenaga kerja mahir ICT akan menjadi pemasok utama komoditi yang paling banyak dicari abad ini. Bayangkan saja; segala hal yang berhubungan dengan perekonomian dunia saat ini berhubungan erat dengan dunia ICT. Anda ingin contoh yang berhubungan langsung dengan kehidupan Anda? Internet! Contoh lain? Berbagai media hardware, software, dan telekomunikasi (handphone Anda mungkin?) yang mulai kehilangan batasan jarak yang dulu merupakan momok utama. Pasar uang modern dikendalikan sepenuhnya oleh komputerisasi dan jaringan Internet yang aman dan terpercaya. Anda masih butuh bukti lain? Lihat di sekitar Anda!

Berdasarkan bukti tersebut, sudah sepantasnya Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia menjadi salah satu pemimpin di bidang ICT dunia. Mengapa demikian? Sudah tentu, bukan? Tanah air kita memiliki sumber daya manusia yang berlimpah untuk memenangkan persaingan sumber daya ICT di dunia! Sayangnya, penduduk Indonesia tidak didukung dengan kualitas pendidikan yang mampu membuat negara tercinta ini menjadi penguasa dunia ICT!

Melihat potensi Indonesia tersebut, pemerintah Amerika Serikat mengadakan sebuah program pendidikan ICT yang dikemas pada peluncuran kemitraan antara pemerintah dengan pihak swasta. Pada hari Senin tanggal 26 Juli 2010 di Sekolah Menengah Pertama Al-Ahliyah, Karawang, Jawa Barat, Kedutaan Besar Amerika Serikat bersama pemerintah Indonesia dan mitra sektor swasta meresmikan sebuah laboratorium IT mandiri. Fasilitas tersebut akan mendukung pengajaran sektor ICT kepada para siswa Al-Ahliyah dan gurunya demi terciptanya sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing dengan negara lain. Selain itu, ditegaskan pula bahwa fasilitas serupa akan didirikan di banyak Sekolah Menengah Pertama Indonesia.

Kualitas fasilitas tersebut juga tidak tanggung-tanggung. Kemitraan pemerintah dengan swasta yang terdiri dari beberapa pemimpin di dunia IT, seperti Cisco Systems Indonesia, Hewlett-Packard Indonesia, Indosat, Intel Indonesia, Microsoft Indonesia, Oracle, dan Qualcomm menghasilkan komposisi perangkat komputer dan pendukungnya yang berkualitas tinggi. Sebagai permulaan, HP menyediakan 3 set HP MultiSeat Computing serta 3 unit printer LaserJet P2015 dan CP3505. Apa itu HP MultiSeat Computing? Apakah perangkat tersebut dapat digunakan dengan efisien pada sekolah yang notabene memiliki budget listrik yang sangat terbatas?

Ternyata, solusi komputer dari HP tersebut sangat menakjubkan! Solusi tersebut terdiri dari sebuah PC Host HP MultiSeat ms6000 yang dibagi hingga 10 user dan terhubung melalui HP MultiSeat t100 Thin Client. Jadi, daya listrik yang diperlukan untuk menjalankan 10 PC sama dengan menjalankan 1 PC saja! Sangat hemat! Selain itu, guru dapat memonitor apa saja yang dilakukan murid melalui PC client.
Acara peresmian fasilitas ICT yang terjangkau untuk Sekolah Menengah Pertama dan berkualitas tinggi tersebut dihadiri oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, perwakilan dari kementrian pendidikan, dan Bupati Karawang. Kesempatan ini juga menjadi sebuah momen yang jarang terjadi pada kami. Mengapa? Karena kami bisa melihat dari dekat tentara Amerika Serikat dan satuan pengamanan Duta Besar yang sigap! Persis seperti yang bisa dilihat di film action yang melibatkan personel VIP Amerika Serikat! Keren sekali!
















