Hari yang Menyenangkan di Happy Day Restaurant
Menu ketiga kami adalah Chicken Gordon Blue, makanan yang dipesan Bhisma. Jika dilihat sepintas, makanan ini menyerupai chicken katsu. Kami baru mengetahui ini berbeda dari chicken katsu dari penyertaan jeruk lemon di menu ini. Jadi, Bhisma tidak membolehkan kami menyerbu makanan tersebut sebelum ia memeraskan jeruk lemon ke atas makanan tersebut. Setelah semuanya siap, kami pun langsung menyantapnya beramai-ramai. Menu kali ini mendapatkan paling banyak kritik dari kami. Serentak, kami mengakui bahwa makanan ini kurang garam dan keju cair yang terdapat di dalamnya kurang melimpah.

Menu ketiga yang kurang memuaskan tidak membuat kami patah arang untuk mencicipi menu selanjutnya. Namun, saat melihat wujudnya pertama kali, saya terkejut! Sebuah burger berukuran raksasa terhidang di meja kami. Tebak makanan tersebut milik siapa? Tentu saja Gatot! Saking besarnya, semua orang yang berpose bersama burger raksasa yang bernama Monster Burger tersebut terlihat lebih ramping dari ukuran aslinya (sungguh efek yang menguntungkan saya!).
Lalu, bagaimana dengan rasanya? Kami berempat dengan penuh kepastian mengacungkan tiap jempol yang kami punya. Rasa burger ini sama besarnya dengan bentuknya! Pertama, kami mengagumi rotinya yang garing. Menurut keterangan Stallone Tjia, Public Relation restoran ini, roti yang digunakan untuk Monster Burger merupakan buatan sendiri. Jadi, mereka membuatnya se-spesial mungkin! Untuk isinya, burger ini memiliki isi yang tidak berbeda dengan burger pada umumnya. Perbedaannya terletak pada daging yang berukuran besar dengan rasa yang sangat gurih. Dari ratusan burger yang sudah pernah saya telan, Monster Burger adalah burger ternikmat dan terbesar yang pernah saya makan. Yummy!

Menu terakhir yang kami pesan adalah menu tradisional khas Indonesia, sop buntut. Apa perbedaan sop buntut buatan Happy Day dengan sop buntut lainnya? Dagingnya! Dagingnya sangat empuk! Kami tidak menemui kesulitan untuk memotong dagingnya, tidak seperti sop buntut kebanyakan yang membuat banyak orang berkeringat dan mengeluarkan bunyi-bunyian aneh selama menyantap menu yang satu ini. Kuah supnya pun terasa gurih dan menyegarkan, tidak banyak lemak yang mengambang di sana. Menu andalan Happy Day ini juga mendapat acungan jempol dari kami berempat.

Kunjungan kami ke restoran tersebut benar-benar berkesan. Keluar dari restoran tersebut, perut kenyang, hati pun senang! Andai saja kami bisa setiap hari makan siang di tempat ini, maka everyday is a happy day for us!
(+)
+ desain interior-nya unik. Penempatan replika pepohonan membuat ruangan terkesan sejuk dan cozy.
+ variasi menu yang beragam.
+ dapur terbuka yang memungkinkan konsumen menyaksikan langsung proses pembuatan menu yang dipesannya.
+ menggunakan proses pemesanan yang unik: sistem komputerisasi dan “order on the spot”.
+ smoking area terletak dipisahkan dari non-smoking area. Membuat para perokok dapat merokok dengan tenang, tapi perlu mendengar keluhan dari pengunjung yang tidak merokok. Pengunjung yang tidak merokok pun dapat menikmati makanannya tanpa harus khawatir terganggu asap rokok.
+ memiliki kapasitas pengunjung yang cukup banyak, sangat cocok untuk acara keluarga.
(-)
– tidak ada cabang.
– area merokok kurang luas.
– belum ada promo.
– tidak menyediakan tempat parkir yang memadai.
Happy Day Restaurant
Jl. Ir. H. Juanda no. 19
Jakarta Pusat
PH: (021) 380-9230, (021)385-8245
Price range:
Beverages: Rp11.900—20.000
Food : Rp11.900—89.000
















