Inception – Permainan Pikiran yang Memukau!
Surealis. Itulah konsep yang dipakai Christopher Nolan (Memento, The Prestige, The Dark Knight) untuk membangun film terbarunya, Inception. Saat menyaksikan film ini, Anda akan langsung ingat dengan Imaginarium of Doctor Parnassus (2010), Shutter Island (2010), Lovely Bones (2010), dan film-film di luar logika lainnya. Keunikan film-film jenis ini adalah kemampuannya memengaruhi pikiran penonton sehingga menimbulkan sebuah perasaan menyatu dengan film tersebut. It’s a hypnotical movie.

Leonardo Dicaprio, tokoh sentral dalam film ini kembali berkutat dengan karakter yang memiliki masa lalu kelam, sama seperti Teddy Daniels dalam Shutter Island. Di film ini, Leo berperan sebagai Dom Cobb, seorang “ekstraktor” mimpi bermental labil karena dihantui kenangan akan istrinya, Mal (Marion Cotillard).
Cobb mendapatkan misi baru dari Saito (Ken Watanabe), seorang pengusaha asal Jepang yang berusaha mempertahankan eksistensinya di dunia bisnis. Saito menginginkan agar Robert Fischer (Cillian Murphy), ahli waris Maurice Fischer (Peter Postlethwaite )—saingan utama Saito, tidak menjadi penghalang untuk mengembangkan sayap perusahaannya. Satu-satunya cara adalah memanipulasi alam bawah sadar Fischer agar ia tidak mengikuti jejak ayahnya dan membangun bisnis baru—yang tentu saja berbeda dengan bisnis yang dijalankan Saito. Ketika pada misi sebelumnya Cobb ditugasi mencuri ide seseorang, kali ini ia harus menanamkan ide baru, membuat orang tersebut percaya bahwa ide tersebut berasal dari pikirannya.

Masih begitu segar di ingatan kita film yang penuh dengan plot twist dan permainan pikiran, Shutter Island. Shutter Island berhasil “mengaduk-aduk” pikiran penonton dan membuat mereka menjadi Teddy Daniels, linglung dan tidak bisa membedakan kenyataan dan imajinasi. Atau, film penuh imajinasi, metafora, dan simbol, Imaginarium of Doctor Parnassus, yang mengajak penonton bermain dengan mimpi, imajinasi, ide, dan alam bawah sadar manusia. Dalam Inception, kita pun akan merasakan hal yang sama. Berbekal ide sederhana mengenai konsep mimpi dan alam bawah sadar, Nolan mengajak manusia “beranjak” dari area putih dan hitam, ke area abu-abu, di mana hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kesan saya pertama kali saat melihat film ini di menit-menit pertama: Oke, ini akan menjadi sesi menonton yang panjang dan memerlukan sedikit “senam otak”.

Tidak ada hal mengagumkan selain saat kita mendalami sebuah film, memutar otak, dan mengerutkan kening, berusaha memecahkan simbol, metafora, dan maksud tersirat di film tersebut. Ketika sebuah film dapat membuat kita melakukan hal-hal tersebut, orang pertama yang harus mendapatkan standing applause adalah sang sutradara. Yap, once again, Nolan did it perfectly. Jika karya-karya besarnya selalu mendapatkan nominasi untuk best director, saya optimis ia akan mendapatkan kembali nominasi tersebut untuk film ini. Satu hal lagi, Nolan menuangkan dan mendeskripsikan konsep kompleksnya melalui visual efek yang sangat mengagumkan. Jika Anda dapat melakukan apa pun dan memiliki imajinasi apa pun dengan pikiran Anda, begitu pula Nolan. Inception is one of Nolan’s best movie ever. It’s a must see movie. Enjoy!
Tanggal rilis: 16 Juli 2010
Genre: action, sci-fi
Durasi: 148 menit
Sutradara: Christopher Nolan
Pemeran: Leonardo Dicaprio, Joseph Gordon-Levitt, Ellen Page, Tom Hardy, Ken Watanabe, Dileep Rao, Cillian Murphy, Tom Berenger, Marion Cotillard, Peter Postlethwaite.
Produksi: Warner Bros Pictures















