HP PrintWatch 2010: Pigment Ink
Sepulang dari Jogjakarta meliput acara HP PrintWatch 2010, yang berlangsung pada hari Jumat hingga Sabtu yang lalu, saya mendapat SMS dari salah satu teman saya yang kebetulan merupakan pembaca setia Jagat Review. Isi dari SMS tersebut cukup singkat, “Apa sih pigment ink itu?”. Saya langsung teringat artikel mengenai produk-produk tinta terbaru dari HP yang saya kirim dari Jogja Jumat lalu. Salah satu bahasan pada artikel tersebut adalah penggunaan pigment based ink untuk pencetakan warna dari HP. Terpancing oleh pertanyaan teman saya tersebut, saya mencoba membahas apa itu pigment based ink berdasarkan informasi yang saya dapatkan selama mendengarkan presentasi dari Bapak Adrian Lesmana.
Pada dasarnya, tinta yang digunakan dalam pencetakan terbagi dalam dua jenis, dye based ink dan pigment based ink. Dye based ink merupakan jenis tinta yang sudah biasa digunakan untuk tinta inkjet, tinta jenis ini memiliki ukuran partikel yang kecil, sehingga mudah larut dalam air. Sedangkan pigment based memiliki ukuran partikel yang besar, sehingga tidak mudah larut dalam air. Oleh karena itu, penggunaan pigment based ink pada pencetakan membuat hasil cetakan menjadi tidak luntur bila terkena air.

Ukuran partikel pigment based ink yang besar ternyata membawa sedikit masalah. Partikel yang lebih besar dari pigment based ink membuat kualitas warna pada hasil cetakan menjadi tidak sebaik dye based ink. Melihat kenyataan ini, tidaklah mengherankan bila sebagian besar produsen printer inkjet memilih menggunakan dye based ink untuk pencetakan warna mereka. Namun seiring perkembangan teknologi yang semakin maju, perbedaan kualitas warna dari pigment based ink dengan dye based ink menjadi sangat tipis.

Memang, untuk saat ini pigment based ink masih belum dapat diandalkan untuk pencetakan yang mementingkan kualitas warna, misalnya dalam pencetakan foto. Namun, pigment based ink ternyata dapat menjadi solusi yang lebih murah untuk kebutuhan pencetakan dokumen kantoran. Selama ini pencetakan dokumen kantor banyak dilakukan dengan menggunakan laserjet, yang tentunya memakan biaya lebih banyak dibandingkan inkjet. Penggunaan pigment based ink dapat menjadi alternatif untuk laserjet. Pigment based ink mampu menghasilkan cetakan yang tahan air (seperti hasil cetakan laserjet) dan juga lebih hemat energi karena tinta pada inkjet tidak membutuhkan pemanasan seperti toner pada laserjet.
Sebagai informasi tambahan, HP telah mengadopsi penggunaan pigment based ink untuk pencetakan warna, salah satunya adalah pada printer HP Officejet Pro 8000 yang beberapa waktu lalu sudah beredar di Indonesia.














