LG Flatron E1940S – Si Langsing yang Memukau

Reading time:
August 30, 2010
flatron e1940s adapter
Unit adaptor eksternal LG E1940S

Port display input yang disediakan hanya satu macam, yaitu D-SUB. Akan tetapi, hal itu seharusnya bukan masalah besar bagi kebanyakan pengguna. Sayangnya, port tersebut ditempatkan dalam posisi horizontal, sehingga kabel VGA akan memanjang ke arah belakang, bukan ke arah bawah seperti kebanyakan monitor, dan berpotensi menghalangi apabila ruang yag tersedia di belakangnya hanya sedikit.

flatron e1940s input
Konektor D-SUB ditempatkan secara horizontal. Di bagian kirinya, terdapat colokan power input untuk suplai daya.

Kualitas Tampilan

Nah, kini saatnya kita beralih ke kualitas tampilan! LG Flatron E1940S  menggunakan jenis layar matte yang bersifat anti-glare sehingga penggunanya tidak akan terganggu oleh pantulan bayangan obyek ataupun cahaya matahari. Meskipun tidak memiliki resolusi full-HD, monitor ini tentu tetap bisa memainkan film HD meskipun harus di-scale down. Karena itu, kami langsung menjalankan video-video pengujian favorit, termasuk sebuah film HD 1080p.

Di desktop Windows 7 yang kami gunakan, kualitas monitor ini terasa cukup baik. GUI Windows tampil jernih dengan warna-warna cemerlang, sementara teks cukup tajam dan mudah dibaca. Resolusi monitor ini termasuk standar untuk kelas diagonal layar 18,5 inci, yaitu 1366 x 768.

Ada satu feature yang menarik perhatian kami. LG menjanjikan “Mega Contrast Ratio” (5.000.000: 1) dengan pengaturan kontras dinamis lewat teknologi f-Engine. Di dalam menu OSD tersedia empat macam preset pengaturan: “normal”, “movie”, “internet” dan “demo”. Sepintas memang terdengar seperti pengaturan dynamic contrast biasa, tetapi LG memberikan sedikit sentuhan lain.

Ketika Anda memilih salah satu preset dynamic contrast, tampilan layar monitor akan terbelah dua. Sebagian layar sebelah kanan akan menunjukkan kondisi tanpa dynamic contrast, sedangkan bagian sebelah kiri memperlihatkan keadaan dengan pengaturan kontras. Bedanya jelas terlihat, sehingga Anda dapat dengan mudah membanding-bandingkan mode tampilan dan memilih yang paling sesuai dengan keinginan. Usai memilih, cukup tekan tombol paling kiri untuk mengaplikasikan pengaturan ke seluruh layar. Sebagai gambaran, Anda bisa melihat foto di bawah ini.

flatron e1940s face1
Tampilan layar yang terbelah menunjukkan perbedaan saat pengaturan dynamic contrast diaktifkan (kiri), dan dimatikan (kanan).

LG menanjikan bahwa f-engine dapat membuat warna “seolah melompat keluar dari layar”. Soal klaim itu, kami merasakan bahwa pengaturan dynamic contrast memang membuat warna tampil jauh lebih cerah dan sangat kontras. Begitu kontrasnya sehingga menghilangkan detail-detail halus –seperti helai rambut, misalnya- yang seharusnya dapat tampil di layar. Perbedaan ini dapat dilihat, antara lain, lewat foto wanita di gambar atas. Gradasi skintone pada bagian sebelah kiri tampak agak kasar karena terlalu kontras.

Warna yang kelewat cerah juga kadang sedikit menyakitkan mata dan tampak tidak natural, meskipun beberapa orang mungkin justru lebih menyukai tampilan yang seperti itu. Kami juga menemukan bahwa, pada beberapa kasus, pengaturan dynamic contrast ini juga mengurangi tingkat kepekatan warna-warna gelap. Hal tersebut sangat terlihat ketika terdapat latar belakang hitam dengan foreground obyek berwarna cerah.

flatron e1940s avatar
Warna hitam angkasa luar di film Avatar tampak lebih pekat dan natural saat pengaturan kontras dimatikan (layar bagian kanan)

Di luar hal tersebut, kualitas tampilan monitor ini boleh dibilang cukup baik dan memuaskan. Berkat lampu LED, tampilan gambar tanpa pengaturan dynamic contrast sekalipun sudah cukup indah. Reproduksi warnanya bagus, tampilan di layar terlihat cerah dan jernih.

Bagaimana dengan adegan-adegan yang bergerak cepat? Response time 5ms LG Flatron E1940S mungkin tidak bisa dibilang istimewa. Namun, berdasarkan pengujian kami, kecepatan respons tersebut sudah cukup memadai untuk menampilkan adegan aksi cepat tanpa gejala ghosting.

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 20, 2025 - 0

Review Lenovo ThinkPad P1 Gen 8 (2025): Laptop Workstation Kencang Buat Profesional

Bodi Form Factor Clamshell atau Laptop Klasik Material Aluminium untuk…
December 19, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R 5 Flip OLED: Laptop Convertible Lokal Paling Ringan!

Bodi Axioo Hype-R 5 Flip OLED Form Factor Convertible 2-in-1…
December 15, 2025 - 0

Review ASUS ProArt P16 (H7606WW): Kencang Tanpa Kompromi Buat Kreator

Bodi ASUS ProArt P16 (H7606WW) Form Factor Clamshell. Material Aluminium.…

Gaming

December 21, 2025 - 0

Game Horror Horses Terjual 18 Ribu Copy Meski Diblok Steam & Epic

Walaupun dilarang rilis di Steam dan Epic Games Store, game…
December 21, 2025 - 0

Forza Motorsport Tidak Lagi Dapatkan Konten Baru

Turn 10 Studios pastikan Forza Motorsport tak lagi mendapat konten…
December 21, 2025 - 0

Newzoo Prediksi Pendapatan Game Global 2025 Lebih Baik Dari 2024

Newzoo memprediksi pendapatan game global 2025 naik 7,5% berkat tingginya…
December 21, 2025 - 0

Nintendo Menang Gugatan Wii Remote Setelah 15 Tahun Berlangsung

Nintendo memenangkan gugatan paten untuk Wii Remote setelah 15 tahun…