Street Dance: Menyatukan Dua Dunia Berbeda
Kebanyakan dari Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan street dance, salah satu jenis tarian yang biasa dilakukan di luar studio tari (taman, halaman sekolah, jalanan, dan semua tempat terbuka). Mungkin jenis tarian yang satu ini sangat identik dengan Amerika. Namun, ternyata Inggris memiliki banyak penari street dance profesional. Maka, Richardson dengan mantap memulai proyek ini dengan menggandeng para penari terbaik Inggris.
Street Dance berkisah tentang perjuangan sebuah grup street dance untuk menghadapi kompetisi Street Dance se-Inggris. Setelah berhasil mencapai final, secara mendadak mereka ditinggalkan oleh ketua mereka, Jay (Ukweli Roach). Mau tidak mau Carly (Nichola Burley)—pacar Jay yang juga salah satu penari terbaik di grup tersebut—harus mengambil alih kepemimpinan.
Tantangan pertama Carly adalah mencari tempat berlatih. Tanpa uang, tentu saja mereka tidak bisa menyewa sebuah studio. Lalu, Carly bertemu Helena (Charlotte Rampling), direktur sebuah akademi balet. Helena setuju membantu Carly untuk menyediakan satu ruangan di akademinya untuk berlatih dengan syarat Carly memasukkan lima penari baletnya di grup street dance tersebut. Penari balet menari street dance? Hhmm.. itu sesuatu yang baru. Apalagi, jika dua jenis tari tersebut dipadukan. Apakah Carly berhasil membawa timnya menjadi juara street dance se-Inggris? We’ll see!
Film ini memang tidak bertebaran bintang papan atas Inggris, hanya Nichola Burley dan Charlotte Rampling yang sering terlihat wara-wiri di layar kaca dan layar lebar Inggris. Sebuah kebetulan yang sangat menguntungkan saat Richardson mengetahui bahwa Burley juga seorang penari. Alhasil, Burley tampil memuaskan, baik dari segi akting dan tariannya. Bahkan, penampilan Burley saat menari sama primanya dengan para penari profesional lainnya.
Satu hal yang saya perhatikan dari film ini: penuh dengan penari profesional. Juara British Got Talent 2008, George Sampson, mendapatkan peran kecilnya di film ini sebagai Eddie, remaja yang memiliki ambisi besar untuk belajar street dance. Film ini juga “menggandeng” dua tim street dance kenamaan Inggris, Diversity (pemenang British Got Talent 2009) dan Flawless (World Dance Champions 2006).
Penghargaan, toleransi akan perbedaan, dan kebersamaan. Mungkin tiga hal tersebut yang ingin disampaikan Richardson melalui film ini. Membidik target kalangan remaja, diharapkan film ini bisa memunculkan pemikiran bahwa mimpi dapat diraih dengan perjuangan panjang yang tak kenal lelah. Di Inggris, film ini dirilis dalam format 3D. Di Indonesia, Anda hanya dapat menyaksikannya dalam format 2D.
Secara keseluruhan, film ini cukup menghibur dan membuat saya mengingat film yang pernah saya tonton saat remaja, Bring it On.
Tidak istimewa, tapi cukup spesial. Enjoy…
Tanggal rilis: 21 Mei 2010 (Inggris)
Genre: drama
Durasi: 98 menit
Produser: James Richardson
Sutradara: Max Giwa, Dania Pasquini
Pemain : Diversity, Flawless, George Sampson, Charlotte Rampling, Eleanor Bron, Nichola Burley, Patrick Baladi, Jocelyn Jee Esien, Richard Winsor, Jeremy Sheffield
Studio:Vertigo Films














