Berkembangnya Kejahatan Gaming di Jepang
Jepang memang menjadi negara yang dapat dikatakan unik. Dengan kemajuan teknologi yang mampu dihasilkan dan disediakannya, rakyat Jepang mungkin menjadi salah satu warga negara yang paling terupdate dengan teknologi apapun – mulai dari infrastruktur, kehadiran gadget-gadget baru, teknologi sinema seperti kartun, hingga gaming. Tidak mengherankan kemudian, cara mereka menjalani hidup berbeda dibandingkan kebanyakan warga dunia.
Dengan cara hidup dan kebiasaan yang berbeda, bentuk kejahatan yang berada di dalam lingkungan masyarakat pun tampil berbeda. Bagaimana dengan kejahatan gaming di Jepang sendiri?
Gaming memang menjadi bagian yang seolah tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jepang. Banyak game dibuat di sana, developer besar yang tumbuh dan berkembang di sana, bahkan pembuat console seperti Sony dan Nintendo berakar dari sana. Tidak mengherankan, game adalah prospek bisnis yang sangat menguntungkan, bahkan untuk sebuah potensi kejahatan. Lihat saja apa yang dilakukan oleh Yu Nishimura dan Kaori Tanaka ini.
Jika di negara kita, kejahatan terhadap gaming masih bersifat acak dan tidak terorganisir, Jepang menghadirkan modus yang lebih terorganisir dengan target yang lebih jelas. Nishimura dan Tanaka mengembangkan sebuah situs untuk menarik para gamer online untuk mampir ke dalamnya. Dengan iming-iming merupakan situs yang menyediakan tips dan trik bermain yang lebih bagus, user yang tertarik masuk akan tercuri ID dan password karakternya. Yang lebih ajaibnya? Situs ini tidak terdeteksi oleh program antivirus apapun.
Nishimura dan Tanaka sendiri sudah berhasil mencuri lebih dari ratusan data gamer online. Kegunaannya? Mereka menjualnya kepada sembilan “penadah” tetap yang berlokasi di 8 wilayah berbeda dengan harga yang cukup menggiurkan. Setidaknya mereka sudah berhasil mengumpulkan total uang sekitar 12.000US$ dalam waktu tiga bulan saja. Untungnya tindak kejahatan ini berhasil dideteksi oleh polisi, Nishimura dan Tanaka pun berhasil ditangkap.
Jika para gamer online di Indonesia sering mengeluh tentang akun game yang dibajak karena keteledoran mereka sendiri, gamer Jepang harus jauh lebih waspada untuk sekedar mencari informasi tentang game tersebut. Menyeramkan.
Source : Kotaku

















