Solusi Unified Storage dari EMC
Setelah menggelar Media Workshop untuk memperkenalkan teknologi deduplikasi beberapa waktu yang lalu, kemarin, 24 November 2010, EMC Indonesia kembali menggelar Media Workshop. Kali ini, yang menjadi topik utamanya adalah unified storage.

Mungkin sebagaian besar dari kita masih merasa asing dengan istilah unified storage tersebut. Unified storage adalah infrastruktur storage yang digunakan untuk menjembatani berbagai solusi storage yang banyak digunakan. Dengan kata lain, unified storage merupakan pemersatu dari teknologi-teknologi storage yang ada saat ini. Unified storage banyak dipakai untuk membangun private cloud karena teknologi ini mampu mengakomodasi penggunaan berbagai macam storage dalam suatu jaringan.
EMC, sebagai salah satu pemain besar dalam pasar storage, juga tidak ketinggalan dalam mempersiapkan solusi unified storage mereka. Mereka mempersiapkan solusi unified storage yang mudah dan efisien yang memungkinkan customer mereka mendapatkan fleksibilitas, performa, dan juga kapasitas dengan biaya yang rendah dalam produk-produk unified storage mereka, CLARiiON dan Celerra.
Beberapa fitur unggulan diimplementasikan EMC dalam kedua produk tersebut, diantaranya adalah:
- Fitur manajemen storage Unisphere yang mampu menangani SAN (Storage Area Network) maupun NAS (Network Attached Storage)
- Dukungan implementasi virtualisasi Vmware
- Penyederhanaan koneksi jaringan dengan mengimplementasikan FcoE (Fibre Channel over Ethernet)
- Sistem tiering data sesuai dengan tingkat akses data tersebut dengan sistem FAST (Fully Automated Storage Tiering)
- Pemanfaatan optimal SSD untuk mensubstitusi fungsi memori dengan FAST Cache
- Fitur kompresi blok data yang mampu menghemat kapasitas penyimpanan
- Penggunaan prosesor Intel Xeon terbaru untuk memaksimalkan performa
Penerapan fitur-fitur tersebut diklaim dapat memberikan efisiensi sebesar 20% dan juga peningkatan performa sampai dengan 2.5 kali lipat. Selain itu, fitur-fitur tersebut juga mampu membuat unified storage milik EMC dapat menampung lebih banyak data sehingga mengurangi biaya hingga mencapai 30%.














