Jika saja Jepang Terpilih menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022
Kompetisi antar negara untuk merebut posisi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 memang sudah berakhir. Qatar, sebuah negara indah di Timur Tengah secara resmi telah terpilih sebagai negara yang akan menyelenggarakan salah satu event terakbar dunia itu, menyingkirkan negara-negara lain termasuk Jepang di dalamnya. Namun entah mengapa, saya pribadi masih menginginkan Jepang yang menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia 2022. Dan jika Anda melihat visi yang akan mereka bawa, saya yakin Anda juga.
Jepang memiliki visi dan misi yang mengagumkan untuk Piala Dunia 2022, yang tentu saja melibatkan begitu banyak teknologi tingkat tinggi ke dalamnya, teknologi-teknologi yang sangat sulit dibayangkan akan dapat terwujud dalam 10 tahun ke depan. Namun Jepang memang terkenal dengan etos kerja sumber daya manusianya yang mengagumkan, sebuah kekuatan yang dapat menciptakan apa yang tidak mungkin menjadi sesuatu yang mungkin. Apa yang sebenarnya ingin mereka hadirkan?
Jepang ingin menghadirkan Full Court 3D Vision, yang memungkinkan sudut pandang kamera tampil 3600, memungkinkan kamera mengambil sisi mana saja dari pemain termasuk dari sisi belakang. Mereka juga akan melangsungkan program Universal Fan Fest di sejumlah stadion besar di 208 negara anggota FIFA, dimana para penonton akan menikmati tontonan holografik dalam bentuk tiga dimensi – membuat para penonton yang mendatangi setiap stadion di berbagai negara tersebut seperti menonton pertandingan langsung di Jepang. Freeview Point juga akan memberikan kesempatan bagi para penonton untuk menikmati aksi pertandingan dalam lingkungan tiga dimensi yang lebih bebas. Anda akan dapat memilih sudut pengambilan gambar yang Anda inginkan selayaknya sebuah replay di game sepakbola.
Para penonton yang hadir secara langsung di Jepang pun akan mendapatkan teknologi yang sangat canggih. Kita ambil contoh, FIFA Hyper Application, sebuah translator bahasa secara real-time. Jadi, ketika Anda bertemu dengan supporter sepakbola negara lain yang bebeda bahasa, Anda hanya tinggal memasangkan alat ini dan proses translasi akan berjalan, membuat Anda dapat berbincang-bincang tanpa kendala bahasa. Translator ini juga akan dihubungkan dengan sebuah device Augmented Reality yang mempesona. Anda hanya perlu menyorot device ini ke semua hal, maka ia akan membantu mendefinisikannya. Dari sekadar memberikan informasi arah, nama tempat, hingga informasi personal setiap supporter yang ikut menonton pertandingan. Semua informasi ini akan disajikan dalam bahasa masing-masing supporter.
Jika Anda melihat ini sebagai sesuatu yang sulit untuk diwujudkan, Anda benar-benar menganggap remeh negara dengan kekuatan ekonomi superbesar ini. Jepang sendiri mengaku sudah menguasai prototipe untuk kelima teknologi yang ingin dihadirkan ini, membuat 10 tahun menjadi sebuah waktu yang cukup singkat untuk menyempurnakannya. Tetapi pilihan FIFA membuat kita harus mengubur dalam-dalam keinginan itu. Padahal menurut saya, Jepang akan menjadi tuan rumah yang mengagumkan. Mungkin tahun 2026? Hope so..
Source Video : YouTube

















