Review Prosesor – AMD Phenom II x6 1100T BE: Lebih Cepat, Tetap Murah
Hasil Pengujian
SYSMark 2007

Pengujian pertama dilakukan dengan SYSmark 2007, sebuah suite benchmark yang menggunakan aplikasi-aplikasi real world seperti Adobe Photoshop, Microsoft PowerPoint, 3D Studio Max, dan lain-lain. Kemampuan seluruh sistem -terutama prosesor- diuji dalam serangkaian skenario yang berbeda, yaitu E-learning, Video Creation, Productivity, dan 3D. Hasilnya kemudian digabungkan dalam nilai Preview Rating. Skor sebesar 206 yang dicetak oleh Phenom II x6 1100T BE termasuk cukup baik, lebih tinggi sekitar 9 poin dari Phenom II x6 1075T yang sempat kami uji beberapa waktu lalu.
Winzip 14

Benchmarking kedua dilakukan dengan software WinZip versi 14. Kami menggunakan sebuah folder berukuran 700 MB berisi ratusan file dari berbagai jenis dan mengkompresnya dengan software ini. Pada grafik di atas, Anda dapat melihat perbedaan kecepatan masing-masing prosesor saat mengerjakan kompresi tersebut. Kami juga menjalankan kompresi dengan tambahan enkripsi AES-256 bit untuk menambah beban. Di sini, dapat dilihat bahwa Phenom II x6 1100T BE berhasil menjadi yang tercepat dalam kedua skenario kompresi berkat clockspeed yang lebih tinggi dibandingkan prosesor 6-core lainnya dari AMD.
MediaShow Espresso

Program video converter ini kami gunakan untuk mengukur kinerja prosesor saat melakukan konversi video dari satu format ke format lainnya. Materi pengujian adalah sebuah video full-HD (MOV, 1080p) berdurasi 2 ment 15 detik. Video tersebut dikonversi menjadi format MP4 dengan resolusi 720p. Seperti aplikasi-aplikasi lain yang sejenis, Cyberlink MediaShow Espresso mampu memanfaatkan jumlah core dalam prosesor.
Seperti yang bisa diduga sebelumnya, ketiga prosesor AMD Phenom II x6 memimpin pengujian. CPU Phenom II x6 1100T BE berada di posisi teratas dengan selisih 7 detik di depan 1075T, atau sekitar 6% lebih cepat.
Left 4 Dead

Game dengan engine lawas ini masih relevan dengan standar masa kini. Engine source yang digunakan dalam Left 4 Dead terbilang sensitif pada kecepatan sistem secara keseluruhan. Kami melakukan pengujian dengan timedemo buatan sendiri yang dirancang untuk mengukur kecepatan prosesor.
Walaupun graphics card yang dipakai sama, masing-masing prosesor menghasilkan angka FPS yang berbeda-beda. Game ini tampaknya lebih menyukai clockspeed dan jumlah cache dibanding jumlah core. Karena itu, walaupun secara keseluruhan tetap paling cepat, Phenom II x6 1100T BE ditempel ketat oleh Phenom II x4 955 yang mengalokasikan L3 cache lebih besar untuk tiap core (6 MB untuk 4 core, dibandingkan 6 MB untuk 6 core pada seri Phenom II x6).












