Let Me in: Kisah Persahabatan Abadi

Berapa banyak film bertema vampir yang pernah Anda tonton? Walau menggunakan tema yang sama, tiap sutradara memiliki caranya sendiri untuk menyajikan sebuah kisah mengenai vampir dan kehidupannya. Buffy the Vampire Slayer, Van Helsing, Blade, Underworld, I Am Legend, dan Twilight Saga merupakan beberapa contoh film bertema vampir yang cukup sukses di pasaran. Mengusung konsep yang “sangat Hollywood”, film-film tersebut selalu berhasil bertengger di papan box office.
Tahun 2010 lalu, di samping Twilight Saga yang tersohor, ada sebuah film vampir lain yang sayangnya tidak banyak dilirik orang karena pengemasannya yang berbeda dari film Hollywood pada umumnya. Film garapan Matt Reeves tersebut berjudul Let Me In, yang merupakan adaptasi dari film Swedia berjudul Let the Right One In (2008). Film versi Swedia tersebut sebenarnya merupakan adaptasi dari sebuah novel berjudul sama karangan John Ajvide Lindqvist.

Film ini berkisah mengenai persahabatan dua anak, Owen (Kodi Smith-McPhee) dan Abby (Chloe Grace Moretz). Persahabatan mereka menjadi sangat unik karena Abby adalah seorang vampir. Owen, yang memiliki kesulitan pergaulan di sekolahnya karena selalu diolok-olok teman-temannya yang lebih besar, seakan mendapatkan “penjaga” pribadi yang akan selalu mengawasinya, di mana pun Owen berada.
Film yang mengambil latar tahun 1980-an ini dikemas dengan gaya yang sangat berbeda. Walau sudah pernah diadaptasi sebelumnya, Matt Reeves memilih untuk menyusun kembali film tersebut berdasarkan versi novelnya. Film ini tidak mengambil sudut pandang mengenai cara seorang vampir bertahan hidup, namun lebih kepada esensi persahabatan yang terjalin antara Abby dan Owen. Di film ini, saya melihat sisi lain seorang vampir yang murung, bersedih, dan “terpaksa” mencari korban hanya untuk bertahan hidup. Satu-satunya kebahagiaan dan harapan Abby adalah Owen, satu-satunya orang di dunia yang mengetahui keadaannya dan berikrar akan mendampingi Abby selamanya.

Bagi sebagian orang yang sudah terbiasa menyaksikan film vampir yang “sangat Hollywood”, film ini mungkin akan terasa membosankan. Plotnya berjalan sangat lambat dan lebih condong dipenuhi konflik batin dan romansa. Namun, esensi persahabatan dan kasih sayang sangat kental di sini, membuat kita akan merasakan sedikit haru dan empati pada tokoh-tokoh di dalamnya.
Matt Reeves mungkin tidak pernah mengejar pencapaian box office saat menggarap film ini. Hal tersebut dapat dilihat dari pendapatan film ini yang hanya sekitar US $21 juta, berbanding tipis dengan budget awalnya sebesar US$20 juta. Namun, Reeves dapat berbangga hati karena film ini mendapatkan apresiasi yang cukup baik di kalangan tokoh perfilman, membuatnya dinominasikan di 11 kategori di delapan ajang penghargaan. Banyak pihak yang mengacungkan jempol atas akting prima Chloe dan Kodi yang dianggap sebagai salah satu akting terbaik sepanjang 2010.
Tanggal rilis:
1 Januari 2011
Genre:
horor
Durasi:
116 menit
Sutradara:
Matt Reeves
Pemain:
Kodi Smit-McPhee, Chloe Grace Moretz, Elias Koteas, Richard Jenkins
Studio:
Hammer Films
                                                                                        
                                                                                        
                                                                                        





										
												





