Hidup Bersama iPad

Reading time:
February 9, 2011

Apple iPad: Bersantai di Rumah

Unit iPad yang saya terima datang dalam keadaan baterai sudah terisi. Karena itu, tanpa membuang banyak waktu lagi, saya segera menyalakan perangkat ini. Dengan satu sapuan ringan di layar untuk membuka kunci interface (unlock), perangkat tablet dengan touchscreen inipun siap digunakan.

Saat pertama kali menggunakannya, saya dibuat terkesan dengan kesederhanaan user interface iPad yang –sekali lagi- mirip dengan yang dipakai di iPhone karena kedua perangkat tersebut memang menggunakan OS yang kurang lebih serupa (iOS). Keserderhanaan ini membuat iPad relatif mudah digunakan. Icon-icon aplikasi berderet rapi di layar dan saya cukup menyapukan jari untuk berpindah ke layar berikutnya yang menampung lebih banyak icon aplikasi. Rupanya, iPad “versi demo” ini sudah disesaki dengan berbagai macam software sehingga sempat membingungkan saya yang tidak mengenal fungsi masing-masingnya.

“Daripada bingung,” pikir saya, “Lebih baik mencoba salah satu fungsi utamanya terlebih dahulu: browsing internet!” Beruntung, saya memiliki jaringan Wireless-LAN aktif di rumah, sehingga ketiadaan fasilitas 3G pada unit iPad yang saya gunakan tidak menghambat saya.

Karena iPad berbentuk tablet yang mudah dipegang, saya memutuskan untuk menggunakannya sambil bersantai di sofa. Pertama-tama, posisi yang saya coba adalah duduk tegak dengan tangan kiri memegang iPad sementara jari-jari tangan kanan menjalankan interface browser Safari. Saat inilah saya menemukan satu kelemahan iPad. Walaupun cukup ringan dengan berat hanya sekitar 600 gram, lama-kelamaan iPad membuat pegal tangan kiri saya yang menopangnya. Apalagi, bagian belakang iPad yang terbuat dari aluminium cukup licin sehingga agak sulit dipegang dengan mantap. Seandainya terdapat sedikit lapisan karet di sini, tentu iPad akan lebih nyaman digunakan.

iPad couch5
Memegang iPad sembari duduk di kursi atau sofa ternyata cukup membuat pegal

Saya mencoba berganti posisi, kali ini berbaring di sofa dengan tangan kiri tetap memegang iPad. Ternyata menggunakan iPad dengan posisi ini terasa lebih nyaman. Paling tidak, punggung tak terasa pegal karena bertumpu pada sofa. Alternatif lain, saya dapat berbaring di kasur dan menumpuk bantal sebagai sandaran punggung.

iPad couch2
iPad couch3
Nah, berbaring di sofa atau kasur terasa lebih nyaman

Soal browsing sendiri, Safari cukup nyaman digunakan sebagai penjelajah internet dan benar-benar memanfaatkan kemampuan touchsreen iPad. Navigasi di halaman-halaman web dilakukan dengan sentuhan atau sapuan pada layar. iPad pun mendukung feature multi-touch gesture untuk zoom in dan zoom out serta tabbed browsing. Browsing internet dengan iPad terasa sangat menyenangkan! Akan tetapi, perlu dicatat bahwa iPad memiliki kekurangan dalam hal dukungan animasi flash yang tidak tersedia. Animasi flash yang terdapat di banyak website tidak dapat disaksikan di iPad.

Pengalaman browsing yang menyenangkan itu, antara lain, diwujudkan oleh prosesor Apple A4 berkecepatan 1 GHz yang tertanam di dalamnya, yang membuat iPad terasa sangat responsif. Berbagai macam aktivitas seperti melihat-lihat foto, menonton video, browsing, sampai multi-tasking berjalan dengan lancar nyaris tanpa hambatan berarti. Tunggu dulu, multi-tasking? Tentu saja! Dengan iOS 4, Apple memasukkan feature ini ke dalam perangkat iPhone dan iPad mereka. Sekarang pengguna kedua perangkat tersebut dapat menjalankan lebih dari satu aplikasi secara bersamaan. Dalam praktek, feature ini terasa sangat berguna bagi saya yang senang mendengar musik sambil berselancar di internet. iPad menyediakan sebuah colokan jack audio 3,5mm yang dapat dipakai untuk memasang headphone. Akan tetapi, untuk saya pribadi, mendengarkan musik lewat headphone dari perangkat tablet selebar 10 inci terasa agak aneh.

Perlu saya sampaikan juga bahwa subsistem grafis iPad (dengan GPU PowerVR SGX) cukup mumpuni untuk ukuran sebuah tablet. Walaupun mungkin tidak sekencang solusi grafis lain yang tertanam di berbagai produk tablet pesaingnya, GPU Power VR SGX yang teritegrasi di chip A4 ini sanggup merender berbagai efek 3D yang cukup kompleks, seperti pada game Infinity Blade yang saya download secara khusus untuk melihat kemampuan grafisnya.

Dalam video di bawah ini, Anda dapat melihat ulasan singkat saya mengenai user interface iPad beserta feature serta aplikasi bawaan yang tertanam di dalamnya, seperti browser safari, aplikasi Twitter, YouTube, hingga game 3D Infinity Blade yang cukup seru dimainkan dengan layar touchscreen!

Bagaimana, menarik bukan? Satu hal yang tampak jelas dari video di atas adalah respons iPad yang luar biasa mulus sebagai sebuah gadget. iPad merespons semua input dari pengguna dengan cepat dan tanpa jeda berarti. Buat saya, kecepatan respons tersebut membuat iPad terasa menyenangkan untuk digunakan.

Tanpa sadar, saya telah menggunakan iPad selama berjam-jam sambil bermalas-malasan di tempat tidur. Ada cukup banyak hal yang dapat Anda lakukan dengan perangkat ini, mulai dari membaca e-book, browsing internet, hingga bermain game, tergantung dari aplikasi yang dapat Anda pilih di Apple AppStore. Kesemua aplikasi tersebut dioptimalisasi untuk interface touch-screen iPad sehingga mudah digunakan.

Sampai di sini, saya sudah bisa menyimpulkan satu hal: iPad merupakan teman yang menyenangkan di rumah! Sekarang, saatnya mengajak iPad berjalan-jalan keluar. Apakah gadget ini bisa pula menjadi teman yang mampu mengusir bosan di perjalanan?

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Bodi Acer Nitro V 15 (2025) Form Factor Clamshell. Material…
October 27, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming – Part 3: Ini yang Bikin CPU dan GPU Laptop Gaming Lebih Kencang!

Yang namanya laptop gaming harus punya performa kencang. Apalagi kalau…
October 24, 2025 - 0

NPU Di Laptop Snapdragon: Apa Itu NPU? Apakah Laptop Snapdragon Beneran Kepake NPU-nya?

Kali ini kita akan bahas mengenai NPU atau Neural Processing…
October 22, 2025 - 0

Review Toshiba 75C350RP: Smart TV Layar Besar dengan Kualitas Memadai, Harga Merakyat!

 Toshiba 75C350RP Smart TV ini punya layar besar, 75”! Tapi,…

Gaming

November 1, 2025 - 0

Silent Hill 2 Remake Dapatkan Rating ESRB di Xbox

Gamer Xbox tampaknya akan bisa menikmati Silent Hill 2 Remake,…
November 1, 2025 - 0

Netflix Dikabarkan Berusaha Akuisisi Warner Bros Games

Demi memperluas kekuatan di industri gaming, Netflix dikabarkan tertarik untuk…
November 1, 2025 - 0

Tencent Serang Keabsahan Karakter Aloy Terkait Tuntutan Light of Motiram

Setelah Sony serang Tencent atas tuntutan terhadap Light of Motiram,…
November 1, 2025 - 0

Fortnite Hadirkan Fitur Companion Pada Mini Season The Simpsons

Setelah cukup lama ada di ranah rumor, akhirnya Epic Games…