IBM-Lotus Perluas Jejaring Sosial untuk Bisnis
Pada acara bertajuk “Undangan Temu Wartawan-Lotusphere and Information on Demand Come to You (Kolaborasi Social Business dan Business Analitik)” di Hotel Grand Hyatt, Kamis 24 Februari 2011, IBM dan Lotus memperluas pemanfaatan jejaring bisnis sosial untuk keperluan pengembangan usaha lewat penyediaan perangkat dan layanan bisnis yang berorientasi pada jaringan sosial. Perluasan ini antara lain dilakukan dengan mengembangkan aplikasi social networking berbasis mobile dan cloud computing. Acara dihadiri oleh John Mullins, Business Unit Executive Lotus Software IBM Software Group ASEAN, Eric Sall, Vice President Product Marketing IBM Information Management IBM Software Group, dan Nina K. Wirahadikusumah, Country Manager IBM Software Group untuk Indonesia. Ketiganya menjadi pembicara.

IBM berpandangan bahwa jejaring sosial tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan komunikasi bisnis dengan lebih efisien. “Misalnya, jejaring sosial seperti Twitter, Facebook, dan YouTube dapat menyediakan akses ke pasar yang luas tanpa perlu biaya tambahan,” jelas John Mullins, Business Unit Executive Lotus Software IBM Software Group ASEAN, saat menerangkan soal trend yang tengah berlaku secara global ini sebagai hal yang melatarbelakangi inisiatif IBM. Jejaring sosial pun dapat digunakan untuk menghasilkan data-data yang diperlukan untuk analisa bisnis.
Melalui Lotus, produsen piranti lunak yang diakuisisi pada pertengahan 90-an, IBM menelurkan produk-produk khusus yang dirancang untuk mengambil manfaat dari social networking ini, seperti Lotus Connections yang sekarang sudah memasuki versi 3.0. “Sepintas mirip dengan Facebook tetapi lebih ‘serius’ karena digunakan untuk keperluan kantor dan bersifat internal untuk karyawan perusahaan saja,” kata Mullins mengenai software ini. Lotus Connections mempermudah para pekerja dalam sebuah organisasi untuk saling bertukar informasi, jadwal, melihat hierarki jabatan, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan.

Selain itu, IBM juga menyediakan Lotus Live Symphony, sebuah office suite berbasis cloud computing. Perusahaan pengguna dapat memakai aplikasi ini secara berlangganan. “Biayanya sekitar US$ 3 per pengguna per bulan. Tersedia pula pilihan langganan bulanan, per-empat bulan (quarterly), dan tahunan,” jawab Mullins ketika ditanya soal harga. “Karena berbasis cloud, pelanggan tidak perlu repot-repot menyediakan divisi IT atau server khusus untuk mengurus aplikasi ini sehingga ongkos keseluruhan bisa ditekan,” tandasnya.
Menurut rencana, IBM juga akan merambah platform mobile devices untuk software jejaring sosial mereka. Kelak, piranti-piranti lunak seperti Lotus Sametime Instant Messaging Client aka tersedia di perangkat Apple iPad, iPhone, Blackberry Playbook, dan smartphone berbasis Android.
Manfaat solusi social networking untuk bisnis dari IBM ini sudah dirasakan oleh perusahaan nasional. “SKami menggunakan IBM Lotus Live Engage untuk mempermudah keperluan koordinasi dan pertukaran informasi antar cabang restoran, seperti saat pelaporan keuangan bulanan,” ungkap Tendi Naim, Managing Director dari PT Bumbu Desa yang juga hadir di acara sebagai pembicara.














