41% Pengguna Mencantumkan Informasi Pribadi di dalam Facebook
Informasi pribadi yang seharusnya dianggap rahasia ternyata banyak diumbar di halaman Facebook. Sebuah penelitian menunjukkan, 41% pengguna Facebook tidak segan berbagi informasi pribadi kepada pengguna lain yang tidak mereka kenal. Penelitian tersebut dilakukan pada 200 subjek yang dipilih secara acak. Mereka dikirimkan undangan untuk berteman dengan Freddi Staur, nama pengguna Facebook palsu yang khusus dibuat untuk penelitian ini. Dari 200 subjek, 87 orang merespon undangan tersebut dan 82 orang di antaranya mencantumkan informasi pribadi di dalam halaman profilnya. Informasi-informasi tersebut antara lain berupa alamat email, tanggal lahir lengkap, alamat rumah, tempat kerja, nomor telepon, dan masih banyak lagi. Mencantumkan informasi seperti ini meningkatkan resiko terjadinya pencurian identitas.

Tidak hanya informasi pribadi yang dicantumkan, banyak pengguna Facebook yang senang memasukkan foto yang terkadang justru menejerumuskan mereka ke dalam masalah. Contohnya Crystal Yamnitzky yang memasukkan foto cincin berlian 3 karat yang diberikan pacarnya, Robert Driscoll, ke Facebook. Cincin yang bernilai sekitar $12.000 itu ternyata dicuri Robert dari kamar tidur korbannya ketika ia berkunjung bersama Crystal dan sepupunya. Alhasil, keduanya dipenjara dengan tuduhan pencurian dan penerimaan barang curian.
Walaupun situs jejaring sosial mendukung penggunanya untuk menambah jumlah teman, kenyataannya kita tetap harus dapat menyaring dengan bijaksana informasi yang boleh dan tidak boleh dicantumkan di dalamnya. Informasi tersebut tidak hanya dapat membuka rahasia kita, tetapi juga dapat disalahgunakan rang lain, baik itu teman sendiri maupun orang yang tidak kita kenal.
Source: Various

















