ESRB Sensor Logo Dead Island

Peran ESRB untuk industri game memang krusial. Tidak hanya berperan sebagai media rating belaka, ESRB juga membantu menyortir berbagai konten negatif yang mungkin terpapar pada konsumen bahkan sebelum mereka memilih dan memainkan game tersebut. Misalnya saja yang berkaitan dengan judul atau cover game yang dihadirkan. Walaupun para gamer sendiri masih berdebat tentang larangan ESRB yang seringkali berlebihan, lembaga itu terus melakukan pekerjaannya. Kali ini korbannya adalah Dead Island.
Dead Island sendiri merupakan game bertema Zombie yang ditunggu oleh para gamer. Setelah trailernya yang sangat emosional, game buatan Techland dan Deep Silver ini diharapkan dapat menjadi kompetitor yang tangguh untuk game bertema sama yang telah dirilis. Dead Island akan mengusung permainan open-world dengan berbagai variasi karakter dengan skill yang berbeda satu sama lainnya. Misinya tentu saja untuk menghancurkan zombie yang berusaha membunuh Anda. Apakah Anda berharap game seperti ini akan menawarkan banyak bunga dan boneka lucu di dalamnya? Tentu saja tidak, bukan? Namun tampaknya ESRB berpikiran lain.

ESRB meminta sang pengembang untuk mengganti cover Dead Island untuk wilayah Amerika Utara yang dianggap terlalu “brutal”. Pada versi sebelumnya, huruf “I” pada Island dilambangkan dengan manusia yang menggantung dirinya sendiri di pohon kelapa. Saya sendiri menganggap cover game tersebut sangat melambangkan isi gamenya, memperlihatkan keputusasaan dan pilihan emosional yang mungkin diambil manusia. Namun ESRB mengubahnya menjadi gambar zombie belaka, membuatnya kehilangan esensi permainan yang sebenarnya. Sementara ini, perubahan cover tersebut hanya berlaku untuk wilayah Amerika Utara.
Sulit sebenarnya untuk menentukan sikap terhadap setiap kebijakan yang dihasilkan oleh ESRB. Pada satu sisi, ESRB adalah lembaga yang cukup reliable untuk dijadikan rujukan sensor orang tua pada anak-anaknya yang belum cukup umur. Namun pada sisi yang lain, gamer seringkali bingung dengan keputusan-keputusan yang “tidak penting” dari tangan mereka. Kekejaman yang diperlihatkan oleh sebuah cover game tentu tidak akan sebanding dengan paparan konten sejenis dari televisi atau internet. Hanya karena sebuah mayat yang menggantung? Oh, c’mon!
Source : GameInformer
















