Seorang Guru Dipecat Karena Membuat Situs “Burn and Rot in Hell”
Pada bulan Februari lalu, seorang guru di negara bagian Pennsylvania dipecat karena menulis blog yang berisi keluhan dan hinaan terhadap para murid dan orang tua murid di kelasnya. Kasus pemecatan guru bernama Natalie Munroe ini seharusnya dapat dijadikan pelajaran bagi guru-guru lainnya untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Ternyata kasus tersebut tidak membuat guru lain jera. Seorang guru sekolah Queens’ St. Francis, bernama Elizabeth Cucinotta dan sepupunya membuat sebuah situs bernama Burn and Rot in Hell, sebuah website yang diklaim sebagai Facebook-nya orang-orang yang ingin meluapkan kemarahan!

Dalam situs Burn and Rot in Hell, para pengguna dapat menuangkan kemarahan mereka terhadap siapapun. Tentunya nama sasaran kemarahan mereka tidak disebutkan secara gamblang dalam setiap post. Semua kalimat kemarahan yang dituliskan oleh pengguna akan diakhiri dengan kalimat “Burn and rot in hell”.
Setelah saya perhatikan dan baca beberapa tulisan dalam situs Burn and Rot in Hell, ada beberapa bagian yang lucu dan beberapa lainnya yang menggelisahkan. Namun, yang menjadi masalah bagi sekolah Queens’ St. Francis adalah variasi kategori tujuan kemarahan di situs tersebut. Di antara kategori seperti Suami, Istri, Mantan Pacar, Mertua, Saudara, dan Teman, terdapat kategori Guru dan Murid. Melalui dua kategori ini, guru dapat meluapkan kemarahannnya terhadap murid dan sebaliknya. Hal ini membuat situs Burn and Rot in Hell seakan-akan menjadi medan pertempuran antara guru dan murid.
Merespon kategori Guru dan Murid dalam situs Burn and Rot in Hell, pihak sekolah Queens’ St. Francis memecat Elizabeth Cucinotta. Sepertinya guru-guru ini harus mencari cara yang lebih efektif dalam meluapkan kemarahan mereka dan tentunya menjauh dari internet.
Source: Jezebel












