Corsair Dominator GT 2133C9 4 GB Kit: DDR3-2133Mhz dengan Voltase Rendah
Test Setup
Berikut ini adalah setup sistem yang kami gunakan:
- Prosesor: Intel Core i7 2600K @ 3800 Mhz ( 38 x 100)
- Motherboard: Gigabyte P67A-UD4-B3, F2 Official BIOS
- Memori: Corsair Dominator GT CMT4GX3M2B2133C9 2×2 GB kit
- Graphic Card: MSI GTX460 Hawk Talon Attack 1 GB GDDR5
- Storage: Hitachi 500 GB SATA
- Power Supply: Antec True Power Quattro 1200 W OC version
- Heatsink: Thermalright Venomous-X
- Monitor: LG 24”, 1920×1080
- OS: Windows 7 Ultimate 64-bit
- Driver VGA: nVIDIA Forceware WHQL 266.58
Dalam semua pengujian RAM di JagatReview, kami mematikan semua fitur power saving di CPU dan juga OS untuk menjaga hasil agar tetap konstan. Prosesor Core i7-2600K di-fixed di kecepatan 3800Mhz, karena ini adalah batas atas frekuensi turbo boost default yang ada di prosesor i7 2600K sehingga hasil kami tidak terlalu berbeda jauh dengan hasil user biasa yang menjalankan sistemnya di keadaan default.
Sebagian besar voltage yang kami gunakan di pengujian adalah voltage AUTO atau default, kecuali:
- VCore (CPU Voltage): diset ke 1.225 V , dengan Loadline Calibration Enabled.
- VccIO (CPU I/O Voltage): AUTO (1.076 V) atau diset ke 1.15 V atau 1.2 V jika dibutuhkan.
- VDimm (DRAM Voltage): Jika ada XMP, kami menggunakan VDimm dari XMP. Jika tidak ada, kami akan menggunakan voltage yang tertera di spesifikasi produk.
Pada akhirnya, kami juga menyertakan performa RAM DDR3-1333 CL9-9-9-24 1T 2×2 GB sebagai baseline performance untuk perbandingan karena sebagian besar user PC menggunakan konfigurasi tersebut dalam keadaan default.
XMP (Xtreme Memory Profile)
Dulu, para user harus men-setting RAM mereka secara manual, mulai dari frekuensi kerja RAM, latency (timing), dan juga voltage. Namun, dengan makin berkembangnya teknologi, para produsen hardware membuat proses setting ini menjadi lebih mudah dengan memperkenalkan teknologi XMP (Xtreme Memory Profile). Dengan menggunakan platform dan memori yang men-support XMP, user dapat menjalankan memori mereka dengan speed, timing, dan voltage yang ditentukan produsen dengan hanya me-load XMP ini di BIOS motherboard yang digunakan.
Corsair Dominator GT , sebagai RAM kelas enthusiast, tentunya memiliki profil XMP. Berikut ini adalah detail Profil XMP seperti yang dilaporkan aplikasi CPU-Z dan AIDA64:

Performance – Synthetic Test
Synthetic Benchmark, atau benchmark sintetik adalah program yang diciptakan secara khusus untuk menguji komponen PC di aspek-aspek tertentu. Namun perlu diingat, benchmark sintetik adalah “simulasi” dari aplikasi/program yang kita jalankan di kehidupan sehari-hari sehingga bisa saja ada perbedaan performa antara benchmark sintetik dengan aplikasi “real-life”.
Benchmark sintetik yang kami gunakan untuk menguji memori adalah AIDA64 Memory Benchmark versi 1.50.1200 dan SuperPI XS 1.5, 32M calculation.
AIDA64 Memory benchmark
Aplikasi AIDA64 (dahulu bernama Everest) sangat populer di kalangan tester/reviewer untuk menguji performa memori mereka. Ini disebabkan karena aplikasi tersebut memang sangat dipengaruhi performa subsistem memori, antara lain frekuensi kerja memori, frekuensi memory controller pada sistem, dan juga latency dari memori yang digunakan.



SuperPI 32M
SuperPI adalah satu dari beberapa benchmark favorit para overclocker. Benchmark single-thread ini selain dipengaruhi oleh clockspeed CPU yang digunakan dan juga oleh kecepatan sub-sistem memori Anda. Sistem yang memiliki CPU clockspeed sama bisa memiliki hasil yang berbeda jika frekuensi dan/atau latency memorinya berbeda.















