NostalGame: Harvest Moon – Back to Nature
Apa yang Saya Benci dari Harvest Moon?
Harvest Moon: Back To Nature tidak perlu diragukan lagi menjadi salah satu game terbaik di masa Playstation zaman dulu. Akan tetapi, bukan berarti game ini lahir tanpa kekurangan. Beberapa yang saya rasakan cukup mengganggu:
Gerakan Teks yang Lambat
Teks yang lambat benar-benar membuat saya cukup kesal. Terkadang, saya berharap ada tombol shortcut untuk memunculkan teks secara bersamaan secara langsung. Justru, yang terjadi adalah mata kita bergerak membaca lebih cepat dibandingkan teks yang dituliskan dan itu sangat mengganggu.
Kita butuh Walkthrough!

Memainkan game ini tanpa buku walkthrough (saya sempat membelinya dulu) adalah sesuatu yang hampir mustahil. Mengapa? Mengurus pertanian dan peternakan serta mencari uang sebanyak yang kita bisa mungkin bukan perkara yang sulit. Kita tidak butuh panduan untuk hal itu. Akan tetapi, ketika kita dihadapkan kepada kebutuhan untuk mengenal warga kota yang lain untuk mencuri hati mereka, walkthrough menjadi sangat penting. Apa yang membuat kita sangat membutuhkannya? Tanggal ulang tahun adalah alasan utama saya membeli buku yang cukup tebal tersebut.
Cara terbaik untuk dekat dengan setiap penduduk kota adalah memberikan yang paling mereka sukai di hari ulang tahun mereka. Sangat sulit memang untuk mengetahui tanggal-tanggal tersebut tanpa bantuan buku petunjuk karena memang tidak ada clue sama sekali tentang hal itu. Benda-benda yang mereka sukai juga tidak mungkin dapat Anda cari tahu dengan hanya mengandalkan percakapan di dalam game semata. Jalan keluar terbaik? Memanfaatkan walkthrough yang dijual di toko-toko game. Hasilnya? Benar-benar sangat membantu. Kerugiannya? Ekstra uang.
Rutinitas yang Mulai Terasa Membosankan
Tiga tahun adalah waktu yang diberikan penduduk Mineral Town kepada sang karakter utama sebagai syarat utama pengakuan hak waris pertanian. Setiap tahun memiliki empat musim yang masing-masing memiliki karakteristik dan kesulitannya sendiri. Di tahun pertama permainan, Anda mungkin melihat game ini sebagai tantangan yang harus ditaklukkan dan semuanya terlihat menarik. Seiring dengan berjalannya waktu, ketika Anda sudah mulai memasuki tahun kedua, Harvest Moon mulai tampak seperti game dengan pengulangan gameplay yang parah. Tidak dapat dipungkiri, rutinitas sama yang harus kita lakukan sehari-hari menimbulkan rasa bosan. Saya sendiri sudah berhenti memainkan game ini ketika memasuki tahun keempat karena perasaan repetitif tersebut.

















