Perkembangan Android Membuat Para Pengembang Aplikasi Khawatir
Sistem operasi Android telah berkembang secara pesat, meninggalkan para kompetitornya. Berdasarkan laporan dari ComScore, terdapat 33% dari 69,5 juta penduduk di Amerika Serikat yang menggunakan perangkat Android. Angka ini menunjukkan kekuasaan sistem operasi Android di pasaran smartphone dan tablet.

Kemantapan perkembangan Android menjadi penghalang terbesar bagi perkembangan iOS di pasaran dan lebih parahnya lagi mengakibatkan penurunan nilai pasar dari tiga kompetitor terbesarnya, yaitu Microsoft, HP, dan RIM. Kesuksesan Android banyak dipengaruhi oleh fleksibilitas yang Google tawarkan bagi para pengguna dalam memilih dan mengunduh aplikasi. Ini merupakan sebuah kebijakan yang sangat berbeda dengan Apple yang menciptakan sebuah ekosistem aplikasi eksklusif melalui App Store. Kebijakan inilah yang membuat membuat para pengembang aplikasi khawatir.
Seperti yang telah kita ketahui, di antara ribuan aplikasi yang tersedia di dunia maya, tidak jarang yang memiliki kegunaan yang sama. Bedanya di antara aplikasi tersebut terletak di tempat mengunduh aplikasi. Google yang mengizinkan pengguna untuk mengunduh aplikasi di luar Android Market, contohnya pada Amazon Appstore, ternyata membuat para pengembang merasa dirugikan. Melalui ekosistem eksklusif, seperti Apple App Store, setiap aplikasi menjadi lebih mudah ditemukan dan memperkecil jumlah kompetitor. Alhasil, pendapatan yang diterima oleh pengembang semakin besar.
Pendapat yang dikeluarkan oleh para pengembang menunjukkan perlunya perubahan kebijakan pada sistem penyediaan aplikasi oleh Google. Namun, kenyataannya fleksibilitas ini telah menjadi nilai jual Android dan berkontribusi terhadap perkembangannya yang pesat. Kontradiksi inilah yang saat ini perlu dibicarakan oleh kedua belah pihak demi mengembangkan bisnis masing-masing.
Source: Wired













