Review Prolimatech Armageddon: Without Sacrificing Space
Hasil Pengujian
Profile 1 (Default)
Prosesor @133 x 22 (2926 Mhz), Turbo Boost Enabled
Memory DDR3 @1600 Mhz, CL9-9-9-24 1T
VCore 1.2 v, VTT 1.2 v, VDimm 1.65 v



Profile 2 (Overclocked)
Prosesor @181 x 21 (3801 Mhz), Turbo Boost Disabled
Memory DDR3 @1810 Mhz, CL9-11-9-24 1T
VCore 1.3 v, VTT 1.3 v, VDimm 1.65 v



Karena tidak dapat memasang fan berukuran 120 mm, kami menguji heatsink ini dengan sebuah fan Noctua NF-P14 140 mm yang memiliki kecepatan maksimal 1200RPM. Di pengujian kali ini, kami juga melakukan komparasi performa Prolimatech Armageddon dengan heatsink DeepCool Ice Matrix 600 dan Thermalright Archon. Dalam kondisi default, performa Prolimatech Armageddon ini terlihat agak tertinggal dengan Thermalright Archon. Suhu maksimal yang dicapai terpaut sekitar empat derajat dan hanya terpaut kurang lebih dua derajat dari DeepCool Ice Matrix 600.
Dengan harapan performa ketika sistem ter-overclock cukup bersaing, kami mengubah setting-an sistem agar tidak berlama-lama penasaran dengan hasilnya. Tampaknya, harapan kami agar heatsink ini dapat bersaing dengan Thermalright Archon harus pupus karena dari hasil pengujian, heatsink ini “hanya” mampu sedikit mengungguli DeepCool Ice Matrix 600 dalam menahan beban berlebih yang dihasilkan Intel Core i7 930 kami yang ter-overclock. Suhu maksimal meningkat hingga 85 derajat walau suhu 85 derajat ini hanya tampil sesaat jika dilihat di log temperature kami.













