Twitter Mendapat Amunisi Baru Setelah Berhasil Mengakuisisi TweetDeck
Rumor mengenai rencana Twitter untuk mengakuisisi aplikasi pihak ketiga TweetDeck telah beredar sejak awal Mei 2011. Sebelumnya, Twitter telah mengungkapkan keinginannya untuk menghentikan kemunculan aplikasi pihak ketiga baru yang membawa layanan mereka. UberMedia, sebagai salah satu aplikasi pihak ketiga terbesar, dikabarkan telah terlebih dahulu ingin mengakuisisi TweetDeck. Namun, dengan kisaran tawaran biaya antara US$25 dan US$30 juta ternyata tidak cukup menarik bagi TweetDeck. Twitter pun tidak tinggal diam dan menyiapkan penawaran biaya yang lebih tinggi, yaitu dalam kisaran US$40 hingga US$50 juta.

Angka penawaran dari Twitter nampaknya tidak dapat ditolak oleh TweetDeck. Setelah berminggu-minggu rumor akuisisi TweetDeck oleh Twitter beredar tanpa kepastian, hari ini dikabarkan kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan. Namun, jumlah biaya yang disepakati belum dipublikasikan. Dengan mengakuisisi TweetDeck, Twitter mengukuhkan dominasinya sebagai penyedia layanan micro-blogging.
Keberhasilan mengakuisisi TweetDeck memberikan Twitter amunisi baru dalam bersaing dengan UberMedia. UberMedia sendiri telah memiliki sejumlah aplikasi pihak ketiga, seperti UberSocial, EchoFon, dan Twidroyd. Dengan banyaknya aplikasi yang dimiliki oleh UberMedia, nampaknya Twitter tidak ingin sampai aplikasi sebesar TweetDeck jatuh ke tangan saingannya tersebut. Kira-kira apa yang akan dilakukan Twitter pasca akuisisi TweetDeck ini? Akankah mereka berhasil menenggelamkan UberMedia dan penyedia aplikasi pihak ketiga lainnya?





















