Review Duke Nukem Forever: Penantian 14 Tahun yang Sia-sia!

Reading time:
June 21, 2011

Gameplay yang Monoton

Duke Nukem Forever 141
DNF memang merupakan sebuah game FPS. Berkualitas? Tunggu dulu.

Gearbox mungkin lupa akan satu hal bahwa kini kita sudah memasuki abad ke-21 dengan perkembangan game yang sudah jauh melebihi zaman Duke Nukem dulu. Anda tidak lagi hidup di tahun 1997 dengan gameplay FPS yang hanya berfokus kepada lari dan tembak. Pasar sendiri sudah berbicara bahwa tren FPS yang berkembang adalah game-game FPS yang mampu memaksimalkan plot dengan berbagai dramatisasi dan efek-efek yang epic. Lihat saja bagaimana Modern Warfare mampu mencapai kesuksesan luar biasa dengan hal itu. Duke Nukem tampaknya tidak setuju dengannya.

Sepanjang permainan di Duke Nukem Forever, Anda akan merasakan citra klasik sebuah game FPS. Anda hanya perlu datang, mengambil sebuah senjata (lebih besar lebih baik) dan membunuh setiap musuh yang ada. Cerita berjalan sangat linear, tanpa dramatisasi yang mampu menarik mata Anda, dan tahu-tahu sudah mencapai ending. Tidak ada yang spesial di gameplay Duke Nukem ini. Anda akan merasakannya begitu monoton, melakukan hal yang sama dari awal hingga akhir permainan.

Duke Nukem Forever 721
Monoton: FPS - Mobil - Ukuran super kecil - dan berulang.

Hal yang lebih buruk adalah bahwa game ini miskin sekali improvisasi. Anda mungkin akan dihibur dengan suasana dimana Duke mengecil karena teknologi alien atau Anda diharuskan mengendarai kendaraan tertentu dari satu titik ke titik tujuan yang lain. Ketika Anda mulai terhibur dengan suasana yang berbeda, Gearbox menjadikannya sebuah rutinitas yang terulang di sepanjang permainan. Sekali lagi, Anda menemukan permainan yang repetitif. Jika Anda tidak tahan memainkannya, Anda akan cepat sekali bosan.

Babes, Babes, dan Babes

Duke Nukem Forever 831
Alasan utama mengapa Duke harus menyelamatkan dunia.
Duke Nukem Forever 711
MILF? *nod*.

Apalah artinya sebuah game Duke Nukem tanpa menghadirkan lusinan wanita cantik nan seksi yang akan hadir di sepanjang permainan? Apalagi kini Duke telah berkembang menjadi sebuah ikon dunia yang digilai oleh para wanita, mempermudah Gearbox untuk memasukkan elemen ini di dalam permainan. Anda akan menemukan wanita-wanita ini dalam berbagai situasi (penting maupun tidak penting). Satu hal yang cukup menarik adalah Duke Nukem Forever menghadirkan ketelanjangan yang cukup eksplisit di dalamnya, menjadikan tubuh para wanita ini sebagai sebuah eksploitasi yang memanjakan mata para gamer pria. Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa mereka yang belum cukup umur tidak boleh memainkan game ini. Namun jangan berharap lebih, ketelanjangan adalah hal paling maksimal yang bisa Anda temukan di Duke Nukem Forever.

Waktu Loading yang Membuat Frustrasi

Duke Nukem Forever 531
Anda akan seringkali menatap layar ini (dengan bumbu kesal dan marah).

Dari semua kekurangan yang tampak dengan jelas di Duke Nukem Forever, hal apa yang paling mengganggu? Pemenangnya ada pada waktu LOADING yang dihadirkan. Sebuah kesalahan yang akan membuat Anda frustrasi dan berhenti memainkan game ini. Saya sendiri memainkan Duke Nukem Forever ini di XBOX 360 dengan melakukan proses instalasi terlebih dahulu. Proses ini seharusnya mampu mempersingkat waktu loading dan memperingan kerja lensa karena beberapa data yang dibutuhkan diambil secara langsung dari harddisk. Namun hal ini tampaknya tidak berpengaruh pada Duke Nukem Forever.

Duke Nukem Forever 401
Tujuan bertahan hidup hanya satu, menghindari waktu loading yang lama.

Bayangkan saja, Anda harus menunggu hingga beberapa menit saat Anda keluar dari satu level menuju level lainnya. Ini masih belum seberapa. Ketika Anda mati, Anda harus menunggu waktu respawn yang memakan waktu 40 detik – 1 menit lamanya, menatap kosong layar loading yang terus berputar. Padahal ada kalanya Anda harus menghadapi boss yang mampu membunuh Anda dalam hitungan detik saja jika Anda salah melangkah. Pada level-level tertentu, pada pertarungan boss yang sulit, jangan salahkan kemarahan Anda yang meledak jika Anda akan menghabiskan lebih banyak waktu menunggu waktu respawn dibandingkan waktu bermain. Stupid!

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 15, 2025 - 0

Review ASUS ProArt P16 (H7606WW): Kencang Tanpa Kompromi Buat Kreator

Bodi ASUS ProArt P16 (H7606WW) Form Factor Clamshell. Material Aluminium.…
December 11, 2025 - 0

Review Infinix XBOOK B14: Harga Terjangkau, Performa Mumpuni, Cocok Buat Sekolah, Kuliah dan Kerja

Bodi Infinix XBOOK B14 Form Factor Clamshell Material Untuk cover…
December 6, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming Part 6 feat. HP: Main Game Lebih Kencang dengan AI!

AI yang satu ini mungkin akan kalian sukai. Tenang, AI…

Gaming

December 15, 2025 - 0

Clair Obscur: Expedition 33 Dikembangkan Dengan Budget Yang Mengejutkan

Pemenang Game of the Year di TGA 2025, Clair Obscur:…
December 15, 2025 - 0

Rumor: Fortnite Akan Kolaborasi Dengan Overwatch?

Fortnite dikabarkan tunjukkan indikasi akan rangkul Overwatch melalui konten kolaborasi…
December 15, 2025 - 0

Star Wars: Fate of the Old Republic Disebut Akan Rilis Sebelum 2030

Tokoh yang ada di balik pembuatan Star Wars: Fate of…
December 15, 2025 - 0

The Game Awards 2025 Diberi Rating D Oleh 38% Penontonnya

Meski ditonton jutaan kali, The Game Awards 2025 ternyata dapatkan…