MSI MOA 2011 Indonesia Aftermath: Contestants’ Setup
SuperPI 32M
Benchmark pertama yang dijalankan peserta adalah SuperPi 32M. Software ini ini dapat memberikan gambaran seberapa cepat sistem Anda dalam mengkalkulasi bilangan Pi hingga puluhan juta digit. Kecepatan CPU, frekuensi kerja RAM, dan juga timing memori sangatlah berperan disini.
Pada lomba kali ini, sebagian besar peserta memiliki CPU Clock yang mirip-mirip, sekitar 5050Mhz hingga 5150Mhz, walaupun ada juga yang berjalan di clock 5 Ghz.
CPU clock tertinggi yang tercatat pada benchmark ini adalah milik Team Jackteam, mencapai 5267 Mhz, sayangnya CPU clock yang tinggi ini tidak diikuti dengan frekuensi RAM yang tinggi pula sehingga skornya kurang optimal.
Pada keadaan defaultnya, SuperPi 32M pada Core i7-2600K menghasilkan waktu kurang lebih 9 menit 49 detik.
Berikut ini screenshot para peserta :
*klik untuk memperbesar*










3DMark Vantage
Benchmark kedua yang dijalankan para peserta adalah salah satu benchmark 3D popular, yakni 3DMark Vantage. Benchmark yang kedua ini lebih menyiksa GPU dan sedikit saja dipergaruhi CPU.
VGA MSI GTX550 Ti yang digunakan para peserta sudah berjalan pada clock cukup tinggi, yakni 950Mhz. Menggunakan pendinginan dry ice, VGA ini akan dengan mudah menyentuh clock rata-rata 1150-1250Mhz.
Satu hal yang menjadi tantangan utama para peserta adalah melakukan hardware mod pada VGA GTX550Ti-nya untuk mendapat tegangan GPU dan tegangan video RAM lebih tinggi dari yang disediakan utiliti MSI Afterburner.
Dua team yang hardmod-nya sukses adalah Team Djakarta Tempoe Doeloe dan Team Army of Two. Kedua tim ini mendapat GPU Clock 1300Mhz keatas dan juga frekuensi memory VGA diatas 2400Mhz. Skor mereka berdua diikuti oleh team Maximus Vegatech System dan Team nubitol++ yang mendapat GPU clock diatas 1200Mhz meskipun tidak melakukan hard mod pada VGAnya.
Hanya 8 dari 10 Team berhasil menyelesaikan benchmark ini dengan mulus, Team Bajaj Merah Warnanya tidak berhasil submit sama sekali, dan team BNCC 22 dapat mensubmit skor meski hasilnya lebih rendah dari skor baseline default 3DMark Vantage untuk GTX550 Ti, yakni P11986.
Berikut screenshoot 3DMarkVantage para peserta :









Penutup
Seperti yang dapat Anda lihat di atas, para peserta MOA 2011 Indonesia Qualifier dapat menghasilkan skor yang menakjubkan walaupun “hanya” dengan pendingin dry ice. Peserta yang menggunakan HSF pun dapat memberikan ‘perlawanan’ cukup baik dengan melewati skor beberapa peserta yang menggunakan pendingin ekstrem.
Bagi anda yang masih penasaran dengan cara set-up dan juga hardmod yang dilakukan pemenang lomba kali ini, stay tuned di JagatReview karena kami sempat mengambil dokumentasi cukup lengkap dari tim yang menjadi juara kali ini!
PS : Bagi peserta yang ingin mensubmit skor Anda di Hwbot.org, Anda bisa langsung mengambil screenshot (SS) di atas. Kami sudah memberi watermark pada setiap SS sehingga tidak ada skor yang tertukar.
















