Panpel FFI 2011 Menjanjikan Perubahan ke Arah yang Lebih Baik

Reading time:
August 31, 2011

Sejak pertama kali diadakan tahun 1955, Festival Film Indonesia (FFI) telah menjadi ajang apresiasi bagi para pekerja film Tanah Air. Berbagai festival pun menyusul setelahnya, namun tidak mengurangi keeksklusifan festival yang satu ini. Namun, sayangnya, jika dilihat lebih dekat, festival ini memiliki “penyakit” di tubuhnya, entah dari proses kerja kepanitiaan atau hasil penjuriannya. Setiap FFI sedang atau selesai digelar, reaksi keras selalu bermunculan dari pihak-pihak yang tidak puas dengan cara kerja panitia atau hasil penjuriannya. Walau begitu, festival ini tidak pernah berhenti diadakan karena dianggap memiliki nilai historis tinggi. Festival ini seakan menjadi media yang mengurutkan perjalanan perfilman Indonesia dan juga perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, ekspektasi masyarakat terhadap festival ini pun tetap tinggi.

ffi dlm1

Dalam acara peluncuran resmi FFI 2011, Kamis (25/8) di Djakarta Teater, Jakarta, Ketua Pelaksana FFI 2011, M. Abduh Aziz, menyatakan akan melakukan serangkaian perubahan yang diharapkan akan memperbaiki kualitas FFI. Perbaikan ini dilakukan berkaitan dengan perubahan paradigma yang ada selama ini mengenai fungsi festival itu sendiri. FFI tidak lagi sebuah festival yang terbatas kepada ajang penyerahan penghargaan Piala Citra dan Piala Vidia pada Malam Anugerah FFI. Festival ini harus menjadi forum dialog antara penonton, para pembuat film, dan para pembuat kebijakan untuk sama-sama mengevaluasi perkembangan perfilman Indonesia dan peluangnya di pasar Internasional.

Untuk mencapai itu semua, M. Abduh Aziz menekankan perubahan berdasarkan tiga isu penting, yaitu:

  1. melakukan perbaikan di tubuh kepanitiaan;
  2. memperbaiki sistem penjurian dengan parameter dan akuntabilitas yang lebih terukur;
  3. menyelenggarakan acara-acara non-seremonial yang mampu merangsang partisipasi publik yang sarat dengan muatan edukasi dan apresiasi.

Perubahan-perubahan tersebut akan diatur dalam buku Pedoman Pelaksanaan FFI 2011 yang isinya jauh lebih rinci dari buku pedoman yang pernah ada sebelumnya sehingga diharapkan tidak ada lagi kontroversi mengenai  hasil penjurian.

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 20, 2025 - 0

Review Lenovo ThinkPad P1 Gen 8 (2025): Laptop Workstation Kencang Buat Profesional

Laptop ini bukan sembarang Laptop. Dia biasanya dipakai arsitek buat…
December 19, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R 5 Flip OLED: Laptop Convertible Lokal Paling Ringan!

Ini salah satu Laptop Convertible paling enteng yang pernah kami…
December 15, 2025 - 0

Review ASUS ProArt P16 (H7606WW): Kencang Tanpa Kompromi Buat Kreator

Laptop buat cari duit itu harusnya tak hanya kencang, tapi…

Gaming

December 21, 2025 - 0

Forza Motorsport Tidak Lagi Dapatkan Konten Baru

Turn 10 Studios pastikan Forza Motorsport tak lagi mendapat konten…
December 21, 2025 - 0

Newzoo Prediksi Pendapatan Game Global 2025 Lebih Baik Dari 2024

Newzoo memprediksi pendapatan game global 2025 naik 7,5% berkat tingginya…
December 21, 2025 - 0

Nintendo Menang Gugatan Wii Remote Setelah 15 Tahun Berlangsung

Nintendo memenangkan gugatan paten untuk Wii Remote setelah 15 tahun…
December 21, 2025 - 0

Sony Honda Mobility Luncurkan Mobil Pertama di Dunia dengan PS Remote Play

Sony Honda Mobility meresmikan Afeela sebagai mobil pertama di dunia…