Google Belum Cukup Kuat Melawan Groupon dan Living Social
Sebagai sebuah perusahaan TI raksasa, Google tampaknya tidak puas bermain di layanan penelusuran saja. Sejumlah layanan dan produk lainnya mulai dipenetrasi, seperti sistem operasi smartphone (Android) dan situs jejaring sosial (Google+). Kedua produk besutan Google ini telah berhasil menarik minat para pengguna dan dengan cepat berkembang di pasar yang telah dikuasai oleh perusahaan lain. Sayangnya, layanan Google Offers tidak memiliki keberuntungan yang sama.

Google Offers merupakan layanan daily deals yang diciptakan Google untuk menyaingi Groupon dan Living Social. Layanan yang diluncurkan pada bulan Mei 2011 ini menyuguhkan berbagai diskon dan promo produk melalui penjualan voucher dengan harga yang lebih rendah dibanding kedua kompetitornya. Namun, penjualan voucher Google Offers justru mengalami penurunan sebesar 46% yang mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar 37%. Alhasil, keseluruhan pendapatan Google Offers turun 23% pada bulan Agustus dibanding dengan bulan sebelumnya.
Berbeda dengan Google, pemimpin layanan daily deals Groupon justru mengalami peningkatan pendapatan sebesar 13% pada bulan Agustus ini. Dengan total pendapatan sebesar USD 120,7 juta di Amerika Utara, pangsa pasar Groupon meningkat 2 poin menjadi 53%, sedangkan Living Social mengalami penurunan 2 poin menjadi 20%. Akankah Google Offers melejit di tengah persaingan layanan daily deals yang sengit atau justru menjadi salah satu layanan besutan Google yang terpaksa “dibunuh”?
















