Tarung: City of Darkness

Reading time:
September 22, 2011

Berapa banyak film action yang pernah dibuat oleh sutradara dalam negeri? Jawabannya: masih sangat sedikit. Dari beberapa film action Indonesia yang pernah ada, hanya beberapa yang mendulang sukses dan berhasil mencuri perhatian masyarakat dan kritikus film. Trilogi Merah Putih, Merantau, Pirate Brothers, The Raid (akan datang) mungkin bisa dikategorikan sebagai film action Indonesia yang sukses. Namun, kenyataannya, seluruh film yang saya sebutkan di atas mendapatkan campur tangan pihak asing.

Lalu, adakah film action Indonesia (baca: dibuat, dikerjakan, dan dimainkan oleh orang Indonesia asli) yang benar-benar berkualitas dan mampu bersaing dengan film-film action Hollywood, atau setidaknya film action Asia lainnya? Jawaban saya: belum ada.

Baru-baru ini, saya mendapatkan undangan screening sebuah film Indonesia bergenre action. Mengetahui genre-nya, saya sedikit skeptis mengingat film-film bergenre lain dengan level yang lebih mudah saja terkadang dikemas dengan asal-asalan dan terkesan hanya mengedepankan komersialisme semata. Bagi saya, pengemasan film action membutuhkan teknik yang lebih kompleks dan proses pengerjaannya tentu jauh lebih sulit dari genre lainnya. Let’s see, then..

tarung poster rev fin2 resize

Tarung adalah film bergenre action yang disutradarai oleh Nayato Fio Nuala. Jika Anda jeli, pastinya Anda akan membelalakkan mata mendengar nama sutradara yang satu ini. Yep, Nayato Fio Nuala a.k.a Koya Pagoya a.k.a Ian Jacobs a.k.a Pingkan Utari sangat terkenal di dunia perfilman horor Indonesia. Ingatkah Anda dengan film Hantu Jeruk Purut, Kain Kafan Perawan, Kuntilanak Kesurupan, Kepergok Pocong, dan film-film lainnya yang juga menggunakan kata “Pocong”, “Kuntilanak”, dan “Perawan” di judul-judulnya? Jika Anda termasuk salah satu orang yang mengernyitkan dahi ketika menyaksikan film-film tersebut, pastinya Anda sudah bisa menduga apa yang akan terjadi dengan dahi Anda saat menyaksikan film ini.

DPP TARUNG103

Film ini berkisah mengenai empat orang pemuda, Reno (Volland Humonggio), Choky (Khrisna Putra), Daud (Daud Radex), dan Galang (Guntur Triyoga), yang tumbuh bersama di panti asuhan. Keempat anak ini tumbuh menjadi preman yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan, mencuri DVD bajakan, menjadi kurir narkoba atau menghabiskan waktu di diskotek. Keempat pemuda tersebut terlibat konflik dengan sebuah gang Reno yang masih menyimpan dendam kepada Reno yang telah membunuh salah satu anggota gang tersebut. Di sisi lain, Galang jatuh hati kepada seorang wanita penghibur ++ (baca: pelacur), Astrid (Cinta Dewi), dan bertekad untuk mengeluarkan Astrid dari lingkungan tersebut. Caranya? Dengan melawan germo kejam yang menguasai Astrid.  Berhasilkah keempat pemuda tersebut menyelesaikan masalah mereka? Tentunya, masalah-masalah tersebut tidak bisa diselesaikan dengan jalan damai, namun harus dengan jalan kekerasan!

Plot yang Berantakan

Mari kembali mengingat salah satu film Nayato yang sempat menjadikannya Sutradara Terbaik di FFI 2006, Ekskul. Film tersebut menggunakan teknik sinematografi yang gelap, cenderung remang-remang dengan angle pengambilan kamera yang cepat. Teknik ini tidak hanya digunakan di film Ekskul, namun di semua film gubahan Nayato, termasuk Tarung. Bahkan, saking cepatnya pergerakan kamera, penonton tidak berhasil menyelami tiap adegan yang disajikan, menjadi film ini seperti kumpulan adegan pukul-pukulan dengan plot yang tidak jelas. Banyak missing puzzle di film ini yang membuat penonton kebingungan dan sesekali menghentakkan kepala ke kursi (I did it, seriously).

DPP TARUNG73

Plot dan fondasi cerita yang tidak kuat membuat film ini pincang karena terlihat seperti hanya menjual adegan-adegan kekerasan tanpa alasan yang jelas dan masuk akal. Belum lagi, adegan merokok di film ini terlihat sangat berlebihan (bahkan, saya memperhatikan bahwa di setiap kemunculannya, karakter Galang selalu membawa-bawa rokok dan mulutnya mengebulkan asap dengan gaya premannya), memberikan contoh yang tidak baik bagi penonton film ini yang saya yakin lebih dari 50 persen adalah pelajar. Selain adegan merokok yang berlebihan, adegan kekerasan di film ini pun terlihat berlebihan, membuat film ini justru jauh dari kesan nyaman untuk disaksikan.

Bagaimana dengan akting para pemainnya? Tidak ada yang istimewa. Bahkan, karakter Daud yang diperankan oleh Daud Radex datang dan pergi tanpa alasan yang jelas, membuat perannya nyaris hanya seperti cameo. Bahkan, kemampuan capoeira salah satu pemainnya, Volland, tidak terlihat sama sekali. Sangat disayangkan.

Tanggal rilis:
15 September 2011

Genre:
action

Durasi:
100 menit

Sutradara:
Nayato Fio Nuala

Pemain:
Guntur Triyoga, Volland Humanggo, Khrisna Patra, Daud Radex, Cinta Dewi

Studio:
Jelita Films

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

October 24, 2025 - 0

NPU Di Laptop Snapdragon: Apa Itu NPU? Apakah Laptop Snapdragon Beneran Kepake NPU-nya?

Kali ini kita akan bahas mengenai NPU atau Neural Processing…
October 22, 2025 - 0

Review Toshiba 75C350RP: Smart TV Layar Besar dengan Kualitas Memadai, Harga Merakyat!

 Toshiba 75C350RP Smart TV ini punya layar besar, 75”! Tapi,…
October 19, 2025 - 0

Laptop Gaming Tidak Hanya untuk Gamer! Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 2

Siapa bilang Laptop Gaming itu cuman buat Gamer! Siapa bilang…
October 15, 2025 - 0

Review ADVAN Workplus Air: Kemurahan?

Serius nih ADVAN, kalian jual Laptop ini cuman Rp 8…

Gaming

October 25, 2025 - 0

Update Counter-Strike Kacaukan Pasar Skin, Timbulkan Kerugian Besar

Akibat update Counter-Strike 2 terbaru, harga skin langka di marketplace…
October 25, 2025 - 0

AKG Entertainment Hadirkan Toys Funism Pokémon & Maltese PupSnap

AKG Entertainment memperluas produknya di Indonesia dengan merilis dua seri…
October 25, 2025 - 0

Microsoft Minta Xbox Dapatkan Keuntungan di Atas Batas Standar

Kebijakan baru terkait target profit untuk Xbox menjadi penyebab kenaikan…
October 25, 2025 - 0

Pokemon Legends: Z-A Cetak Rekor Penjualan Game di Nintendo Switch 2

Seminggu setelah rilisnya, Pokemon Legends: Z-A berhasil cetak rekor penjualan…