Review Canon Ixus 310HS: Kamera Layar Sentuh Terbaik Canon

Sistem HS dari Canon, yang berarti High Sensitivity, terdiri dari 3 komponen yaitu sensor CMOS back illuminated, lensa aperture lebar (f/2.0), dan porcessor DiGIC tercanggih. Sistem ini terbukti andal pada Canon S95, menghasilkan foto-foto yang luar biasa pada kondisi kurang cahaya. Kini, sistem yang sama hadir pada Ixus 310HS. Semua komponen yang sudah terbukti kepiawaiannya dihadirkan pada kamera ini. Bahkan, Ixus 310HS memiliki berbagai kelebihan dibandingkan S95, seperti layar sentuh dan kemampuan perekaman video Full HD. JagatReview menguji kinerja kamera ini.
Sekilas spesifikasi Canon Ixus 310HS
- Sensor CMOS high sensitivity 12,1 megapixel
- Lensa zoom 4,4x f/2.0-5.8, setara dengan 24-105,6 mm
- Peredam getar pada lensa, dengan dynamic IS untuk perekaman film
- Layar sentuh 3,2 inci resolusi 461,000 dot
- Tersedia Smart AUTO dan Manual Exposure mode
- Perekaman video Full HD 1920 x 1080 (24 fps) dengan audio stereo
- Zoom optik dapat digunakan saat merekam video
- HDMI output
- Harga Rp2.700.000
Product Tour

Tak beda dengan kamera Canon lain, Anda mendapatkan kabel USB dan kabel AV dalam paket penjualan. Selain itu, charger, strap, CD aplikasi, dan buku panduan. Konten paket penjualan ini dapat dibilang tak berubah sejak kami pertama mencoba Ixus digital, sekitar 8 tahun lalu.
Rentang zoom lensa hanya 4,4x. Sedikit lebih pendek dari Ixus pada umumnya. Di sekitar lensa terdapat flash, lampu AF assist, dan kedua mic stereo. Anda perlu berhati-hati saat merekam video agar jari Anda tak menutupi salah satu mic ini.
Layar sentuh 3,2 inci luar biasa lebar pada kamera semungil ini. Semua kecuali satu tombol di belakang kamera sudah dihilangkan. Semua feature diakses via layar sentuh.

Di bagian ataspun tombol dan tuas hanya tersisa sedikit. Kamera ini sedikit lebih tebal dibandingkan Ixus lain.


Ixus 310 HS dilengakpi port HDMI untuk menghubungkan kamera dengan televisi HD. Juga tersedia port combo USB/AV Out untuk menghibungkan kamera dengan komputer atau televisi non-HD.




















