Jagat Review Overclocking Team Berangkat ke Gigabyte X79 Plug-Fest 2011 Malaysia (Part 2)
Let the Testing Begin!

Menguji CPU
Pertama-tama, CPU didinginkan ke suhu sekitar 0 – 5 C, lalu overclockability-nya diuji menggunakan beberapa benchmark CPU Multi-threading, seperti CineBench R11.5, 3DMarkVantage CPU test, dan 3DMark11 Physics test. Core i7-3960X yang digunakan tampaknya tidak menemui masalah untuk berjalan di clock 5 Ghz++, bahkan CPU ini masih bisa menjalankan Cinebench R11.5 dengan clock lebih dari 5.2Ghz!
Sayangnya, tidak lama kemudian, CPU yang digunakan mencapai limitasinya. Sistem mengalami gagal boot di kecepatan 5.5Ghz, seberapa pun tingginya VCore yang digunakan. Di sini pula, masalah pertama ditemukan, CPU Cold Boot Bug/CBB (kejadian di mana sistem gagal booting yang disebabkan suhu CPU terlalu rendah). Meskipun CPU yang ada membutuhkan suhu sekitar -40C untuk dapat menjalankan benchmark dengan mulus, segera setelah sistem mengalami shut down atau dimatikan, CPU-nya meminta suhu sekitar 8-10 C hanya untuk bisa boot up dengan mulus. Sungguh menyebalkan! Untungnya, Alva membawa sebuah heat air gun 1800W. Heatgun yang kadang fungsinya menjadi penghangat makanan di ruang Jagat OC ini ternyata dapat membantu menyelamatkan keadaan dengan memanaskan CPU ke suhu normal/positif.
Optimalisasi RAM

Setelah CPU ditemui limitnya (sekitar 5.4Ghz), sekarang RAM sistem juga dioptimalkan. Corsair GTX8 yang ada tidak menemui masalah untuk berjalan di rated-spec nya (DDR3-2400). Hanya dengan men-set RAM Profile ke XMP, RAM berjalan di DDR3-2400 dengan mulus di sebagian besar pengujian. VDimm hanya diset di 1.65V, sesuai ratingnya.
GTX590 : Masalah dengan Quad-SLI di X79
Setelah CPU dan RAM dioptimalkan, saatnya menjalankan benchmark 3DMark 11 dan 3DMarkVantage untuk melihat seberapa besar skor yang dapat diraih dengan Core i7-3960X + GTX 590 Quad-SLI!

Sekali lagi, “mimpi indah” gagal diraih oleh tim dari Indonesia karena setup GTX 590 Quad-SLI yang ada menolak untuk menyelesaikan semua benchmark 3D, bahkan pada saat default! Berbagai macam upaya untuk troubleshooting, dari mengganti versi driver, menaikkan kecepatan fan VGA, mengganti OS, mencoba berbagai macam tegangan System Agent/VccSA/IMC sudah dicoba, tapi semua gagal total. Ke-2 VGA tersebut tetap menolak untuk menjalankan benchmark 3D apa pun di mode Quad-SLI.
Karena sudah lebih dari satu jam terbuang untuk troubleshooting, kedua tester veteran dari Indonesia itu akhirnya menyerah dan memilih untuk menjalankan satu GTX590 saja, yang di-OC sedikit ke 645Mhz (Core GPU) dan 1800Mhz (Video RAM).

Testing Result
Beberapa jam kemudian, waktu testing yang diberikan panitia acara pun berakhir sudah. Inilah hasil benchmark yang didapat oleh Alva dan Benny:
* klik untuk memperbesar*






CPU yang didapat terbukti bisa berjalan di clockspeed yang mengagumkan: 5.4 Ghz! Maka dari itu, hasil CPU benchmark yang diraihnya juga cukup tinggi. Sebut saja 55.000 CPU Score di 3DMarkVantage dan juga skor Physics test 3DMark11 yang mencapai hampir 17.000. Keduanya merupakan skor CPU yang luar biasa tinggi dan biasanya hanya bisa diraih oleh CPU ‘Gulftown’ 980/990X di clockspeed 6.3 – 6.4Ghz atau lebih. Skor Cinebench R11.5 yang didapat pun tidak kalah mengagumkan: 15.74 Pts!
Satu hal yang agak disesalkan adalah skor Memory Bandwidth dari AIDA64 Memory Benchmark dan Maxxmem. Meskipun RAM sudah berjalan di DDR3-2400 dan CPU di 5.3-5.4Ghz, bandwidth yang dihasilkan tidak terlalu tinggi. (Catatan: hal ini bisa saja terjadi karena software benchmark AIDA/Maxxmem yang ada belum dioptimalkan ke sistem SB-E. Belum ada info lebih lanjut mengenai kejadian ini). Pencapaian skor Wprime 32M dan 1024M di CPU SB-E ini juga agak kurang mengesankan karena ternyata sebuah CPU Gulftown dengan kecepatan yang kurang lebih sama pun bisa menyamainya.
Intinya, sampai dengan pengujian ini selesai, CPU Sandy Bridge-E baru bisa membuktikan kepiawaiannya di 2 (dua) buah benchmark, yakni 3DMarkVantage + 3DMark11. Perlu dicatat juga bahwa setting yang dilakukan selama pengujian tidaklah terlampau rumit.
- CPU Multiplier: 53x (lalu ditarik menggunakan OC Touch ke 54x di OS)
- CPU BCLK: 100Mhz
- DRAM Multiplier: Mengikuti profil XMP
- DRAM Timing: Mengikuti profil XMP
- BCLK Ratio: 1.00x
- VCore: 1.7V (di BIOS)
- System Agent/IMC: 1.25V
- VTT: Mengikuti profil XMP
- VDimm: Mengikuti Profil XMP
- Loadline Calibration: 60 %
Setting yang lain seperti VCore switching Frequency, VCore response, dan lain-lain masih berada di setting AUTO/Default.
Makan malam di penghujung acara
Tanpa membuang waktu setelah testing selesai, panitia dari Gigabyte mengumpulkan berbagai feedback dan hasil testing/benchmark dari semua peserta. Makan malam pun sudah menunggu para peserta acara (yang tampaknya sudah kelaparan :p).

Dilanjutkan dengan sesi foto bersama.

Lalu, para peserta pun kembali ke tempatnya masing-masing. Ada yang (masih) melanjutkan santap malamnya, atau sekadar hang out di bar terdekat bersama overclocker lain untuk berbincang-bincang seputar dunia overclocking, sebelum akhirnya mengucapkan selamat jalan karena keesokan harinya semua peserta akan pulang ke negaranya masing-masing.

Penutup
Demikianlah rangkaian acara Gigabyte X79 Plug-Fest 2011. Di acara yang singkat namun padat ini Gigabyte kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu vendor motherboard yang terus berusaha berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi penggunanya. Banyak sekali fitur unik seperti 3D BIOS dan 3D Power yang masih harus terus diuji. Misalnya saja ada opsi VCore VRM switching frequency hingga 2500Khz. Value hingga 2.5Mhz ini merupakan nilai switching frequency yang tertinggi yang pernah terlihat dibanding solusi Digital VRM vendor motherboard lainnya. Sampai saat ini, masih belum pasti apakah opsi ini bisa berjalan dengan sempurna dan apa efek baiknya bagi overclockability CPU SB-E. Perlu diketahui juga, di seri X79 inilah Gigabyte mengimplementasikan sistem VRM Digital untuk yang pertama kalinya.
Terima kasih kami ucapkan kepada Gigabyte yang sudah mengundang salah satu crew Jagat OC untuk berpartisipasi dalam acara Plug-Fest ini. Sekarang saatnya kembali ke lab, dan menguji lebih lanjut fitur-fitur overclock dari Gigabyte X79A-UD7. See you next time, Folks!















