BlackBerry Devcon Asia 2011: Sangat Indonesia!
Meski diselenggarakan di Singapura, hadir ke BlackBerry DevCon Asia 2011 di hari pertamanya (7 Desember 2011) terasa sangat Indonesia. Nuansa ini diperoleh bukan karena banyaknya orang Indonesia yang hadir (meski memang sangat banyak), akan tetapi karena dalam keynote utama yang dibawakan di awal acara ini sarat dengan pengaruh Indonesia.

Blackberry DevCon Asia pertama yang diadakan di Bali, terus-menerus disebutkan sebagai awal yang teramat baik. Sementara itu, Blackberry sebagai smartphone nomer 1 di Indonesia (IDC) juga merupakan highlight yang memperoleh sambutan hangat dari para peserta. Akan tetapi, mungkin dua hal ini mungkin belum seberapa dibandingkan apa yang kami lihat dan dengar selama BlackBerry DevCon Asia 2011 hari pertama berlangsung.
BlackBerry Hackathon yang baru-baru ini berlangsung di Indonesia pun menjadi hal yang sering diungkap RIM kepada para peserta DevCon. Dari seluruh Hackathon yang pernah diadakan, Asia adalah wilayah dengan peserta terbanyak dan Indonesia adalah negara dengan peserta Hackathon terbanyak di Asia. Bahkan, video yang dipresentasikan RIM mengenai event tersebut sepenuhnya berisikan testimoni para pengembang Indonesia. Acara yang merupakan workshop interaktif untuk mengembangkan aplikasi BlackBerry ini berhasil menarik perhatian para pengembang di Indonesia. Bukan hanya karena pihak BlackBerry terlibat langsung, akan tetapi juga karena tingkat keinteraktifannya yang sangat tinggi.
Presentasi Pengembang Indonesia
Pengembang berbasis Indonesia turut hadir dalam mempresentasikan aplikasinya yang memanfaatkan banyak fitur canggih khas smartphone moderen. Setidaknya ada 3 pengembang asal indonesia yang tampil di panggung BlackBerry DevCon Asia 2011. Ini adalah jumlah terbanyak dibandingkan pengembang dari negara lain yang aplikasinya dianggap layak menjadi panutan dan ditampilkan di atas panggung.
Menoo (Elasitas) hadir dengan aplikasi yang memudahkan Anda menemukan restoran. Lokasi restoran bahkan dapat ditemukan secara visual dengan bantuan augmented reality. Hidupkan aplikasi, dan kamera akan diaktifkan. Sembari melihat lokasi sekitar Anda, “tag” augmented reality akan tampil sebagai overlay di layar untuk menunjukkan di mana lokasi resoran berada. Anda pun bisa melihat menu yang terdapat di dalam restoran tersebut dan berbagi cerita mengenai makanan di restoran tersebut melalui social network.

Gift&Take (Risto Mobile) menawarkan aplikasi yang terintegrasi dengan BBM. Anda bisa mengirimkan ucapan selamat dalam bentuk visual (gambar) ke kontak yang diinginkan. Selain itu, pengembang ini pun membuat sebuah app yang bisa menyimpan semua gambar yang pernah dipasangkan sebagai gambar utama BBM Anda. Anda bahkan bisa mengkonfigurasi gambar-gambar yang ingin ditampilkan. Ini terinspirasi dari kebiasaan pengguna BBM untuk berbagi cerita/foto melalui gambar utama BBM mereka.

Intouch datang dengan menampilkan implementasi penggunaan NFC pada Blackberry terbaru. Pengembang ini memeragakan bagaimana aplikasinya bisa menggantikan voucher atau kupon bonus di sebuah restoran (contoh yang digunakan adalah Burger King). Selain itu, Intouch pun bekerja sama dengan Universitas Bina Nusantara (Indonesia) dalam pengimplementasian penggunaan NFC untuk mempermudah pencarian parkir dan absensi di kelas.


Selain BB AppWorld 3.1 yang sudah mendukung Bahasa Indonesia, slide presentasi yang membantah isu global bahwa pengguna BlackBerry tidak men-download dan menggunakan aplikasi tambahan pun didasari kondisi Indonesia. RIM mengatakan bahwa pengguna BlackBerry di Indonesia men-download aplikasi BB 2x lipat lebih banyak dibandingkan jumlah aplikasi yang di-download pengguna peranti mobile lainnya.

BB Smartphone: Dipengaruhi Indonesia
Di dalam wawancara dengan Greg Wade pun beliau mengatakan bahwa BB Bold 9790 adalah smartphone yang dibangun dengan masukan yang diperoleh dari Indonesia. Mulai dari perpaduan keyboard dan layar sentuh hingga bentuk/ukuran, semuanya memang cenderung dirancang berdasarkan masukan dari Indonesia. Sementara itu, terungkap pula bahwa tersedianya pilihan warna pada BlackBerry pun diperkuat oleh masukan dari Indonesia juga.
Ya, Indonesia sangat terasa “menguasai” BlackBerry DevCon Asia 2011 di Singapura. RIM pun sangat menyadari betapa pentingnya Indonesia. Itulah sebabnya, banyak investasi RIM di Indonesia yang ditujukan untuk mendukung perkembangan Indonesia. Dukungan RIM terhadap para pengembang, sebagai contohnya, pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan para pengembang aplikasi itu sendiri. Uniknya, para pengembang yang telah maju tersebut, kemungkinan besar tidak hanya membuat aplikasi untuk BlackBerry. Tampaknya, RIM tidak akan mengambil pusing masalah itu. Seperti yang dituturkan oleh Greg Wade, “ Kami secara tulus ingin memberi kepada Indonesia.”












