Preview Extreme OC Intel Core i7-3770K Ivy Bridge dengan MSI Z77A-GD55
Persiapan
Pengujian ini melibatkan pendinginan ekstrim (LN2). Maka, sudah sepantasnya motherboard MSI Z77A-GD55 yang digunakan juga diberi “perlindungan” ekstra untuk dapat bertahan di keadaan yang ekstrem.
Motherboard diinsulasi menggunakan kneaded eraser di bagian atas dan bawah seperti terlihat di bawah ini.


Mengingat ini juga pertama kalinya Tim JagatOC berurusan dengan prosesor Ivy Bridge, kami tidak langsung memberinya suhu – 100C. Kami memutuskan untuk mencoba berbagai tingkat suhu untuk melihat apakah ada peningkatan clockspeed tertentu atau tidak.
Kami mendapati bahwa di suhu +35 – 40C, CPU Ivy Bridge kami bahkan tidak bisa boot ke Windows dengan clockspeed lebih dari 4.8 Ghz di 1.3-1.35V. Kenyataan ini mungkin akan mengejutkan berbagai user yang mengharapkan Ivy Bridge mungkin dapat mencapai clockspeed 5.5 Ghz++ di keadaan suhu ambient dengan air/watercooling.
Namun, kekhawatiran kami segera hilang ketika memberikan suhu – 60 C (setara dengan dry ice) ke prosesor ini dan mendapatkan clockspeed 5.6 Ghz dengan mudah di VCore 1.55V. Inilah hasil SuperPi 1M kami dengan prosesor berjalan di 5.6 Ghz.
*klik untuk memperbesar*

Sebagai perbandingan, kami menyertakan hasil benchmark SuperPi 1M yang dijalankan di prosesor Intel Core i7-2600K Sandy Bridge dengan clock sama.
*klik untuk memperbesar*

Di sini terlihat bahwa performa prosesor Ivy Bridge di Benchmark superPi 1M lebih baik dari Sandy Bridge 2600K yang berjalan dengan clock sama.
Pengujian terus berlanjut dan sesuai dugaan pertama kami bahwa prosesor ini menyukai suhu dingin dan juga VCore tinggi (di atas 1.65-1.7V).
Overclocking at -190C!

Pengujian sudah berjalan kira-kira 3 (tiga) jam dan sekarang kami sudah mendapatkan konfigurasi optimal untuk benchmark run kami, antara lain:
- Menggunakan hanya 2 (dua) Inti CPU, sisanya disabled.
- Fitur Hyper-Threading dimatikan (total 2 core 2 thread).
- Suhu optimal: -188 s/d -190 C. Tidak ada Cold Bug (kejadian di mana CPU berhenti beroperasi karena suhu terlalu dingin).
- BCLK 110 Mhz.
- CPU Multiplier 57x.
- Frekuensi RAM masih rendah, hanya DDR3-2052, timing AUTO.
- VCore 1.8 V (maksimum yang ada di MSI Z77A-GD55)
Setting BIOS lengkapnya bisa Anda lihat lebih jelas di bawah ini.
*klik untuk memperbesar*




Catatan: Setting yang kami lakukan di pengujian ini semuanya di-set langsung dari BIOS. Kami tidak menggunakan software utility apa pun untuk mengubah variabel tegangan dan/atau clock di sistem operasi.












