Prosesor Intel Ivy Bridge: Upgrade atau Tidak?

Jika Anda adalah seorang PC power user ataupun seorang PC performance-enthusiast, pastinya Anda banyak menemui bahasan yang sama sekitar seminggu terakhir ini. Ya, topik yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan pada komunitas hardware PC akhir-akhir ini adalah prosesor terbaru dari Intel, yakni Ivy Bridge. Prosesor baru yang ditujukan untuk kelas mainstream-high ini akan menggantikan prosesor Intel Sandy Bridge.
Sekarang, selang dua minggu sejak kemunculannya, nampaknya prosesor dengan proses fabrikasi 22nm ini sudah bisa ditemukan di pasaran PC Indonesia, antara lain Core i5-3570K, dan Core i7-3770K, meskipun masih dalam jumlah yang sangat terbatas. Kami sudah mendengar berbagai testimoni pengguna Ivy Bridge, mulai dari pengguna yang puas, hingga yang kecewa karena menurut mereka prosesor ini tidak sesuai harapan.
Maka dari itu, kami merangkum sejumlah kecil informasi mengenai prosesor Ivy Bridge yang mungkin bisa membantu Anda mengambil keputusan untuk upgrade atau tetap bertahan pada sistem yang lama.
Pakai motherboard LGA1155 lama atau upgrade ke chipset baru?

Prosesor Ivy Bridge memiliki tipe soket yang sama dengan pendahulunya, yakni LGA1155. Hal ini membuat prosesor Ivy Bridge secara teori kompatibel dengan motherboard LGA1155 yang masih mengusung chipset Intel 6-series yang lama, yaitu P67, H67, Z68, dan H61. Bahkan kami sempat mendapati berbagai produsen motherboard yang sudah menjanjikan support terhadap prosesor Ivy Bridge ini jauh-jauh hari sebelum prosesor tersebut dirilis ke publik. Namun, dalam beberapa minggu terakhir ini, kami mendapati bahwa tidak semua model motherboard LGA1155 dengan chipset 6-series memiliki dukungan untuk menjalankan CPU Ivy Bridge.
Ada sedikit himbauan bagi Anda yang berniat untuk menyandingkan motherboard lama dengan prosesor Ivy Bridge. Sebaiknya Anda memastikan bahwa model motherboard sudah sepenuhnya mendukung CPU Ivy Bridge. Sebaiknya Anda menanyakan hal tersebut langsung kepada vendor mobo yang bersangkutan. Anda juga harus menanyakan apakah si vendor memberi update BIOS dan/atau software lain yang diperlukan. Akan lebih baik lagi jika Anda mengetahui lokasi service center dari motherboard yang terkait dan meminta pihak vendor untuk melakukan update supaya segala prosedur terjamin keamanannya. Memang bagi Anda yang sudah mahir dalam berkomputer, mungkin merasa update BIOS seperti ini adalah hal sepele yang bisa dilakukan dengan mudah, tetapi tidak ada salahnya untuk berhati-hati, bukan?
Catatan : Pada saat artikel ini di-publish, kami tengah mengerjakan sebuah artikel tersendiri mengenai backward compatibility Ivy Bridge dengan motherboard berchipset Z68. Tunggu tanggal mainnya!
Performance-per-clock yang tidak berbeda secara signifikan dengan Sandy Bridge
Karena penamaan prosesor Ivy Bridge yang menandakan bahwa prosesor ini merupakan prosesor Core generasi ke-3, banyak pengguna PC yang ‘salah kaprah’ menganggap bahwa prosesor Ivy Bridge ini ditujukan bagi kaum enthusiast. Pada kenyataannya, Ivy Bridge ditujukan untuk segmen mainstream-high. Kesalah-pahaman ini membuat sebagian pengguna berharap bahwa performa CPU Ivy Bridge akan meningkat signifikan dari Sandy Bridge. Benarkah demikian?

Review kami yang terdahulu menunjukkan bahwa performa prosesor Ivy Bridge tidak jauh berbeda dibandingkan dengan Sandy Bridge pada konfigurasi clock dan jumlah thread yang sama. Jadi, bagi Anda yang membutuhkan tenaga ekstra untuk menjalankan aplikasi multithreading yang berat, di atas 8 thread, mungkin prosesor Sandy Bridge-E lebih cocok untuk Anda.
Peningkatan kemampuan grafis yang signifikan dibanding pendahulunya

Meski tidak menawarkan perbedaan kinerja CPU yang signifikan dibandingkan pendahulunya, prosesor Ivy Bridge dilengkapi dengan integrated GPU (IGP) yang cukup kuat. IGP tersebut bernama Intel HD Graphics 4000. IGP ini memiliki performa setidaknya 30% di atas generasi sebelumnya. Untuk informasi tambahan, Anda juga bisa menyaksikan bagaimana kami menguji berbagai skenario gaming dengan IGP HD 4000 yang baru ini.
Virtu MVP: Masih belum matang

Salah satu fitur unik terbaru yang ditawarkan oleh motherboard berchipset Z77 adalah Lucid Virtu MvP. Lucid mengklaim bahwa dengan menggunakan mode ‘HyperFormance’ dari control panel Lucid MvP, IGP yang ada pada Ivy Bridge akan sedikit membantu ‘mendongrak’ performa gaming dari VGA add-on yang digunakan dengan cara tidak melakukan render ulang frame yang sebelumnya sudah di-render oleh graphics card add-on. Frame yang sebelumnya sudah di-render dan ditampilkan kemudian disimpan di frame buffer milik unit GPU Intel. Frame tersebut akan digunakan kembali jika dibutuhkan.
Sayangnya, meski konsep ini terdengar bagus dan terbukti mendongkrak skor benchmark/3DMark, tapi kami tidak menjumpai hal yang sama pada skenario game real-life. Sampai saat artikel ini dirilis kami belum bisa mendapat pengalaman gaming yang menyenangkan ketika fitur ini diaktifkan. Kami seringkali dihadapkan kepada berbagai masalah, mulai dari tampilan game yang ‘rusak’ (flickering,texture-corruption,dsb). Terkadang, kami juga menemui masalah performance yang ujung-ujungnya merusak pengalaman bermain game.
Jika Lucid belum memperbaiki dukungan software-nya untuk fitur Lucid MvP ini, teknologi ini hanya bisa digunakan untuk meningkatkan skor benchmark dan tidak terlalu berguna dalam game.















