CEO RIM: Tidak Ada yang Salah dengan Perusahaan Kami
Research In Motion (RIM), produsen BlackBerry, terus saja mengalami kerugian. Di laporan keuangan kuartal pertama tahun fiskal 2013, RIM mencatatkan kerugian sebesar USD518 juta. Dampak dari masalah ini diyakini akan membuat para karyawan perusahaan asal Kanada tersebut tidak bisa tidur nyenyak. Bagaimana tidak, RIM memutuskan untuk memberhentikan 5000 karyawannya! Oleh karena itu, mungkin sebagian dari Anda sudah berpikir kalau RIM ada di ambang kebangkrutan. Namun, Thorsten Heins, CEO RIM, dengan tegas menolak prediksi tersebut.

Selasa pagi, Heins melakukan wawancara dengan CBS Radio. Pada wawancara tersebut, Heins menegaskan kalau tidak ada yang salah dengan perusahaannya saat ini. Heins juga berpendapat kalau RIM tidak ada dalam masa kritis, melainkan hanya ada dalam masa transisi.
Heins juga berkata kalau perubahan utama yang terjadi pada RIM sejak dirinya menjadi CEO terlihat dari manajemen dan juga objek bisnis.
Namun, Heins tidak menampik kalau RIM sedang ada dalam momen yang sangat menantang saat ini, khususnya di pasaran US.
RIM saat ini sudah memiliki sebuah strategi untuk tetap bertahan di persaingan yang semakin ketat ini. Mereka akan meluncurkan smartphone berbasis BlackBerry 10. Heins pun sangat yakin dengan platform terbarunya ini. Sayangnya, berdasarkan laporan keuangan yang baru dikeluarkan beberapa waktu lalu, BlackBerry 10 kemungkinan besar baru akan muncul pada kuartal pertama tahun depan. Apakah RIM masih dapat bertahan hingga saat itu, seperti yang sudah diyakini oleh Heins?















