Hardware yang Digunakan Tim JagatOC dalam MSI MOA 2012 APAC Qualifier

Reading time:
July 18, 2012

MOA2012

Belum lama ini, tim JagatOC berhasil menjadi no.1 dalam MSI MOA 2012 APAC Qualifier. Kesuksesan tersebut berasal karena berbagai faktor, mulai dari keberuntungan yang luar biasa, kerjasama tim yang solid, dan tentunya hardware yang mumpuni. Berikut ini adalah hardware dan perlengkapan yang digunakan JagatReview Overclocking Team saat mengikuti babak penyisihan MOA 2012 region Asia-Pasifik :

Pemilihan Hardware Utama

Pemilihan  hardware yang tepat adalah kunci dalam menjalani setiap lomba overclocking online, hal ini dilakukan dengan menyesuaikan konfigurasi perangkat keras dengan jenis benchmark yang diminta penyelenggara lomba . Benchmark yang digunakan dalam MSI MOA 2012 APAC Qualifier adalah :

  • Futuremark 3DMark11 (Performance Preset)
  • Futuremark 3DMark03 (Default Run)
  • SuperPI 1.5 32M
Sedangkan limitasi hardware yang diterapkan oleh panitia lomba(Hwbot.org) adalah :
  • Wajib menggunakan Motherboard MSI
  • Wajib menggunakan VGA MSI (kecuali pada benchmark superPi 32M)
  • Maksimum 1(satu) physical CPU
  • Maksimum 1(satu) physical GPU Core

Keterangan tambahan : Berdasarkan keputusan Hwbot, VGA MSI GTX 680 Lightning tidak dapat digunakan pada babak penyisihan ini karena keberadaannya di pasaran yang masih sangat langka.

Melihat jenis benchmarknya yang kebanyakan merupakan benchmark GPU, tentunya memilih single GPU terkuat menjadi keharusan, dan juga CPU yang mempunyai processing power mumpuni sehingga bisa mem-boost skor dengan baik. Akhirnya diputuskan bahwa hardware yang digunakan oleh tim JagatOC adalah :

CPU : Intel Core i7-3770K

Intel Ivy Bridge Aufmarker 1
Saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa prosesor Intel berbasis core Ivy Bridge memang unggul dalam berbagai benchmark(seperti yang terlihat dalam review CPU Ivy Bridge kami), dan menurut preview extreme overclocking kami  prosesor ini cukup ‘extreme-overclocker’ friendly. Performa clock-to-clock yang lebih baik dari Sandy Bridge serta kemampuan extreme overclockingnya membuat kami mempercayakan semua benchmark kepadanya di lomba kali ini.
Tadinya, tim JagatOC sempat berpikir untuk menggunakan prosesor berbasis core SandyBridge-E(SB-E), karena ada benchmark 3Dmark11 yang membutuhkan kemampuan multi-threading yang baik. Tentunya dengan 6 buah inti, prosesor SB-E bisa memberikan Physics(CPU) Score lebih tinggi dari prosesor Ivy Bridge pada clock jauh lebih tinggi sekalipun. Uniknya, kami selalu mendapati bahwa GPU Score yang kami dapatkan pada sistem Ivy Bridge sedikit lebih baik (~sekitar 200 poin lebih tinggi pada clock GPU sama). Perbedaan 200 poin ini tidak dapat dikompensasi oleh CPU Score SB-E yang tinggi, sehingga pada akhirnya kami tetap memilih CPU Ivy Bridge.

Motherboard : MSI Z77A-GD65

5 Board Z77A GD65

Motherboard merupakan salah satu komponen yang krusial dalam extreme overclocking, mengingat bahwa semua pasokan daya ke CPU akan disuplai olehnya. Kebutuhan akan opsi BIOS yang memadai pun menjadi suatu prioritas utama.  Maka itu, sekarang tim JagatOC memilih MSI Z77A-GD65 untuk mendampingi CPU Ivy Bridge i7-3770K mereka. Sempat terpikir untuk menggunakan model Z77A-GD80 yang lebih tinggi, tapi mengingat jam terbang tim JagatOC dengan MSI Z77A-GD65 sudah cukup lama, maka board inilah yang menjadi pilihan utama.

Terbukti bahwa pilihan tim JagatOC tidak salah karena motherboard Z77A-GD65 yang kami gunakan tetap bertahan hidup meski sudah menjalani ‘siksaan’ selama 4(empat) minggu berturut-turut!

RAM : Apacer ARES DDR3-2400 2x2GB

Header ARESs

CPU yang berjalan pada clock ekstrim tidak akan bisa mendapat skor benchmark yang memadai jika tidak didampingi oleh memori berperforma tinggi. Memori dengan frekuensi tinggi serta menjaga timing tetap ketat adalah suatu hal yang ‘wajib’ digunakan, apalagi saat menjalankan benchmark SuperPI 32M dan juga 3DMark 11 Physics test(yang sangat menyukai memori dengan performa tinggi). Pilihan tim JagatOC kali ini jatuh kepada Apacer ARES 2400CL9 2x2GB Kit. Memori y3ang sudah menemani tim JagatOC selama lebih dari satu tahun ini dipilih karena memori ini menawarkan performa overclocking yang tinggi. Berjalan pada kecepatan DDR3-2600++ dengan Cas Latency 8 bukan masalah bagi RAM yang satu ini.

Berbagai alternatif lain sempat kami coba, seperti G.SKill TridentX 2666 Kit  yang menawarkan frekuensi sangat tinggi(mencapai lebih dari DDR3-2800 pada uji singkat kami), namun konfigurasi memori dengan frekuensi tinggi namun timing longgar(CL10 keatas) memiliki pinalti performa sekitar 2-3% dari konfigurasi kami sebelumnya. Dengan ini RAM Apacer ARES maju sebagai ‘senjata’ utama tim JagatOC.

VGA : MSI Radeon 7970 Lightning

R7970Lightning 13

Pada saat kontes ini diadakan, VGA single-GPU terkuat yang masih memenuhi syarat untuk ikut serta adalah AMD Radeon HD 7970 dan nVIDIA GeForce GTX 680. Kami bermaksud memilih VGA MSI GTX 680 Lightning , tapi karena keberadaannya yang sangat langka, Hwbot memutuskan untuk melarang penggunaan VGA tersebut. Pilihan selanjutnya adalah MSI Radeon HD 7970 Lightning atau MSI GTX 680 Twinfrozr yang masih berbasis Reference Card, jadi tentu saja kami langsung memilih MSI HD 7970 Lightning. VGA ‘monster’ yang disiapkan untuk dioverclock ini tidak hanya memiliki performa tinggi(seperti terlihat pada review kami disini), tapi berdasarkan uji singkat extreme OC kami dengan Dry Ice , VGA ini menunjukkan potensi extreme overclock yang lebih tinggi lagi dengan LN2.

Pada akhirnya, rekan kami Hendra Masli a.k.a IRIS berhasil mencapai clock GPU sebesar 1700Mhz pada benchmark 3DMark 11 dengan VGA card MSI Radeon HD 7970 Lightning.

Namun, hardware utama tanpa perlengkapan pendukung yang baik hasilnya pasti tidak akan optimal, apa saja perlengkapan pendukung tersebut? To the next page please…
Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 24, 2025 - 0

Review TECNO Megabook S14: TECNO Bohong Tentang Bobot Laptop Ini!

TECNO ini gimana sih? Masa bohong sama kami? Laptop Megabook…
December 23, 2025 - 0

Review Lenovo Legion 9i 18IAX10: Laptop Gaming Paling Mewah, Paling Premium dan Paling Kencang!

Ini adalah Laptop Gaming super premium, super mewah dan super…
December 20, 2025 - 0

Review Lenovo ThinkPad P1 Gen 8 (2025): Laptop Workstation Kencang Buat Profesional

Laptop ini bukan sembarang Laptop. Dia biasanya dipakai arsitek buat…
December 19, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R 5 Flip OLED: Laptop Convertible Lokal Paling Ringan!

Ini salah satu Laptop Convertible paling enteng yang pernah kami…

Gaming

December 27, 2025 - 0

Larian Studios Tegaskan Kisah Divinity Baru Terpisah Dari Game Lamanya

Larian Studios pastikan pemain tak perlu mainkan seri Divinity lama…
December 27, 2025 - 0

Stardew Valley Versi Nintendo Switch 2 Rilis Mendadak di Hari Natal

Stardew Valley mendadak rilis di Nintendo Switch 2 dengan bawa…
December 27, 2025 - 0

Fortnite Sempat Offline di Malam Natal Akibat Server Global Lumpuh

Gangguan jaringan global membuat sejumlah game dan platform besar seperti…
December 27, 2025 - 0

Microsoft Bantah Xbox Ditargetkan Hasilkan Margin Profit 30%

Microsoft bantah rumor Xbox diwajibkan capai margin profit 30%, klarifikasi…