Korea Kembangkan Baterai Kendaraan Elektrik dengan Waktu Pengisian Kurang dari 1 Menit
Perjuangan para peneliti dalam memangkas waktu pengisian ulang daya baterai kendaraan elektrik terus berlanjut. Bulan Juni lalu sebuah perusahaan energi asal Kanada, Hydro-Quebec, berhasil mempercepat proses pengisian daya baterai menjadi setara dengan lama pengisian bensin.

Kini, para peneliti dari Ulsan National Institute of Science and Technology (UNIST), Korea, hendak mengembangkan teknologi serupa dengan mempersingkat waktu pengisian daya baterai kendaraan elektrik menjadi kurang dari satu menit. Bagaimana cara kerja teknologi tersebut?
Tidak hanya memecah baterai menjadi sel-sel individu yang lebih kecil, para peneliti menarik material katoda dalam baterai dan merendamnya dalam larutan yang mengandung grafit. Setelah dikarbonasikan, larutan grafit yang menempel dalam materail katoda tersebut berubah menjadi jaringan jejak konduktif yang padat. Jaringan itu berperan layaknya sebuah pembuluh darah yang memungkinkan setiap sel baterai untuk terisi dalam waktu yang sama. Hasilnya, pengisian daya baterai menjadi 30 hingga 120 kali lebih cepat dibanding baterai lithium-ion biasa.
Walaupun masih dalam tahap pengembangan, masalah utama yang akan menghalangi sepak terjang baterai serupa dalam pasar kendaraan elektrik adalah harga. Apakah cukup kompetitif dibanding baterai lithium-ion yang saat ini menjadi sumber tenaga kendaraan-kendaraan elektrik di pasaran?

















