[Review] Mother’s Day: Bukan Hari Ibu Konvensional

Reading time:
September 7, 2012
Mothers Day poster

Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar judul Mother’s Day? Mungkin sebuah film drama keluarga yang menonjolkan peran penting seorang ibu dan menyuguhkan beragam adegan yang memaksa Anda untuk mengambil tissue? Jika jawaban itu yang melintas di benak Anda, tampaknya Anda akan dikejutkan oleh film garapan Darren Lynn Bousman yang satu ini.

Bukan ibu biasa

mother s day06

Digarap ulang dari film tahun 1980 dengan judul yang sama, Mother’s Day menceritakan tentang sebuah keluarga kriminal yang dibesarkan oleh seorang ibu sadistis bernama Natalie “Mother” Koffin (Rebecca De Mornay). Setelah usaha perampokan bank yang gagal, ketiga putra Natalie terpaksa melarikan diri kembali ke rumah lamanya dengan sang adik, Johnny (Matt O’Leary), terluka. Hanya saja, mereka tidak menemukan sang ibu, melainkan keluarga lain yang menjadi penghuni baru rumah tersebut.

Didorong oleh kepanikan dan perasaan marah setelah dikhianati rekan kerjanya, Ike (Patrick John Flueger) dan Addley Koffin (Warren Kole) menyerang sang pemilik rumah yang hendak mempertanyakan kehadiran mereka di rumah tersebut. Penghuni baru rumah tersebut, Daniel (Frank Grillo) dan Beth Sohapi (Jaime King), beserta tamunya pun menjadi sandera ketiga saudara yang menunggu kedatangan Mother ke rumah tersebut. Kehadiran Mother di lokasi kejadian sempat menenangkan keadaan, tetapi kondisi tersebut dengan cepat berubah setelah mengetahui uang yang kerap dikirim oleh ketiga putranya tidak ia terima. Pasangan Sohapi pun menjadi tersangka utama yang menyembunyikan uang tersebut dan penyiksaan dimulai!

Siksa fisik dan mental

Suasana mencekam sudah terasa sejak awal. Dalam adegan pembuka diperlihatkan seorang suster gadungan yang hendak menyelinap masuk ke dalam rumah sakit untuk menculik seorang bayi. Pertumpahan darah pertama pun terjadi dalam adegan tersebut dan terjadi dengan cepat. Nuansa tipikal horror langsung terasa, tetapi perlu diingat Mother’s Day merupakan film horror ala Hollywood yang dihiasi muncratan darah.

mother s day07

Adegan selanjutnya pun tidak jauh berbeda dari tipikal film horror Amerika yang awalnya menempatkan karakter protagonis dan para “calon korban” dalam kondisi yang menyenangkan, kemudian berangsur berubah menjadi mimpi buruk. Jika film serupa biasanya menempatkan para karakter (yang biasanya terdiri dari anak-anak muda) dalam sebuah liburan, Mother’s Day menempatkan karakternya di tengah sebuah pesta ulang tahun. Perbedaan yang cukup menonjol adalah para karakter tidak diburu oleh seorang pembunuh bayaran, binatang, atau makhluk mengerikan, melainkan disandera oleh sekelompok kriminal sadis. Kondisi inilah yang berhasil membuahkan nuansa ekstra mencekam. Penantian kematian dan siksaan yang terus mendera para karakter berhasil menimbulkan ketegangan di setiap sudut film.

Kemampuan Rebecca De Mornay (Wedding Crashers) dalam memerankan Mother patut diacungi jempol. Perubahan ekspresi yang kerap terjadi, dari seorang ibu yang perhatian menjadi pembunuh berdarah dingin, ditampilkan dengan sangat baik. Perasaan bercampur aduk pun dipancing dalam film tersebut, dari perasaan simpatik terhadap seorang ibu yang mengkhawatirkan anak-anaknya berubah menjadi kebencian terhadap ajaran-ajaran sadistis yang diumbarnya. Penampilan prima Rebecca turut didukung oleh pemeran lainnya dalam menarik penonton ke dalam situasi mengerikan dan emosi yang sedang mereka rasakan.

mother s day pic03

 

Satu hal yang tidak begitu bisa diharapkan adalah cerita. Sama seperti film horror sejenisnya, alur cerita yang ditawarkan dalam Mother’s Day tergolong dangkal. Film tersebut tidak banyak memancing rasa penasaran dan beragam pertanyaan dalam benak. Semuanya disuguhkan straight-to-the-point dengan percikan darah yang banyak, bahkan sejumlah adegan terlihat sangat menjijikan.

Menariknya, tokoh antagonis dalam Mother’s Day tidak hanya menyiksa korbannya secara fisik dan mental, layaknya film horror pembunuhan serupa. Siksaan mental yang didera tidak hanya datang dari perasaan takut akan kematian. Beberapa karakter dalam film tersebut dipaksa menonton sesamanya saling menyiksa demi meraih kesempatan hidup atau menyelamatkan pasangannya. Seiring berjalannya film, kegilaan Mother yang awalnya terlihat tenang dan sabar semakin terkuak.

mother s day image09

Tentunya film ini bukan untuk sembarang penonton (pastinya bukan untuk anak-anak!). Bagi Anda yang menyukai tipe horror slasher yang penuh darah, kemungkinan besar dapat menikmati film tersebut. Bagi Anda yang merasa ibu atau mertua Anda jahat, ada baiknya juga menonton Mother’s Day demi menyadarkan diri bahwa ada yang lebih jahat lagi. Saya pribadi menyukai film ini, bukan karena ceritanya, tetapi akan keberhasilan sang sutradara dalam menyuguhkan film horror yang mencekam dari titik awal film dimulai hingga akhir. Bagaimana tidak? Sang sutradara, Darren Lynn Bousman, berpengalaman menggarap tiga film Saw, dari film kedua hingga keempat.

Tanggal rilis:

4 Mei 2012 (Amerika Serikat)

Genre:

Drama, kriminal, horror

Durasi:

112 menit

Sutradara:

Darren Lynn Bousman

Pemain:

Rebecca De Mornay, Jaime King, Shawn Ashmore

Studio:

Troma Entertainment, Rat Entertainment

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 20, 2025 - 0

Review Lenovo ThinkPad P1 Gen 8 (2025): Laptop Workstation Kencang Buat Profesional

Laptop ini bukan sembarang Laptop. Dia biasanya dipakai arsitek buat…
December 19, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R 5 Flip OLED: Laptop Convertible Lokal Paling Ringan!

Ini salah satu Laptop Convertible paling enteng yang pernah kami…
December 15, 2025 - 0

Review ASUS ProArt P16 (H7606WW): Kencang Tanpa Kompromi Buat Kreator

Laptop buat cari duit itu harusnya tak hanya kencang, tapi…

Gaming

December 21, 2025 - 0

Game Horror Horses Terjual 18 Ribu Copy Meski Diblok Steam & Epic

Walaupun dilarang rilis di Steam dan Epic Games Store, game…
December 21, 2025 - 0

Forza Motorsport Tidak Lagi Dapatkan Konten Baru

Turn 10 Studios pastikan Forza Motorsport tak lagi mendapat konten…
December 21, 2025 - 0

Newzoo Prediksi Pendapatan Game Global 2025 Lebih Baik Dari 2024

Newzoo memprediksi pendapatan game global 2025 naik 7,5% berkat tingginya…
December 21, 2025 - 0

Nintendo Menang Gugatan Wii Remote Setelah 15 Tahun Berlangsung

Nintendo memenangkan gugatan paten untuk Wii Remote setelah 15 tahun…