EMC: Big Data Tingkatkan Efisiensi Kerja Perusahaan
Fungsi jejaring sosial terus berevolusi seiring berjalannya waktu. Dari sarana bersosialisasi yang tidak memandang jarak antar pengguna, sumber informasi dengan update tercepat, hingga tempat menuangkan pendapat dan keluhan mengenai perusahaan atau brand tertentu.
Setiap informasi yang muncul dalam jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter, turut berkontribusi dalam perkembangan fenomena Big Data. Di samping masalah jumlah dan ukuran data yang besar, informasi-informasi yang disumbangkan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menjalankan bisnis dengan lebih baik.

Michael Howard, Vice President Marketing Greenplum, menjelaskan mengenai kesempatan yang ditawarkan jejaring sosial bagi perusahaan untuk menawarkan produk dan membuka pasar baru. “Percakapan dapat menciptakan pasar baru,” tutur Howard.
Sebagai contoh, Howard mengangkat percakapan mengenai makanan vegetarian yang sehat melalui Twitter. Percakapan seperti itu akan membentuk sebuah pasar mikro. Jika perusahaan yang menyediakan makanan sehat menemukan rangkaian tweet tersebut, mereka akan mencoba menjual produk kepada orang-oran yang terlibat dalam percakapan itu.
Jon Murray, Director Office of Global Product Sales EMC Asia Pasific & Japan, memberikan contoh mengenai tweet yang berhubungan dengan peredaran obat-obatan palsu. Sebuah percakapan yang berhasil dijaring EMC dalam proyek ini mengangkat ide penyertaan kode verifikasi dalam setiap kemasan obat. Percakapan tersebut terjadi antara dua perusahaan manufaktur obat dengan sejumlah konsumen. Dari percakapan itu lahir sejumlah pertimbangan, seperti tambahan biaya yang harus dikeluarkan dan ketersediaan obat-obatan tersebut kepada masyarakat dengan tingkat ekonomi yang rendah.
Selain mempertimbangkan faktor eksternal dari perusahaan, yaitu pasar dan pelanggan, Big Data juga mampu membantu perusahaan meningkatkan efisiensi kerja pegawainya. “Saya melihat Big Data sebagai alat eksternal yang membantu perusahaan melayani pelanggannya lebih baik, mengerti keinginan pelanggan, menciptakan indikator prediktif untuk layanan kesehatan, tetapi juga menjadi cara untuk membuat perusahaan lebih efisien,” tutur Howard.
Howard lanjut menjelaskan bahwa melalui Big Data perusahaan dapat menentukan karakter masing-masing pegawai, melihat cara kerja mereka, kontribusi yang mereka berikan bagi perusahaan, mencari cara untuk meningkatkan efisiensi kerja, serta melihat masalah yang menjadi perhatian mereka. Informasi tersebut dapat dijaring melalui instant messaging, email, bahkan kamera pengawas.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan peran Big Data bagi perkembangan perusahaan. Dari menciptakan pasar baru untuk dieksplor, menemukan cara baru dan saran dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan, hingga melihat ke dalam perusahaan untuk mendorong efisiensi kerja.














