NetApp Bocorkan Rencana Peluncuran Solusi Big Data Baru
Big Data merupakan fenomena yang semakin marak dibicarakan, terutama dengan berkembangnya jumlah file digital yang dihasilkan oleh perusahaan di setiap sektor industri. NetApp memprediksikan jumlah data pada tahun 2020 akan mencapai 35 zettabytes yang 80% di antaranya berupa data tidak terstruktur.
“Big Data mengacu kepada rangkaian data yang ukurannya melampaui kemampuan alat penyimpanan biasa untuk menangkap, menyimpan, mengelola, dan menganalisis,” tutur Steven Law, Country Manager NetApp Indonesia. “Big Data tidak hanya datang dari jejaring sosial, tetapi menyentuh semua area, dari rekam medis, fotografi, hingga video yang kini berkualitas 1080p.”

Menurut NetApp, tiga faktor yang harus dihadapi perusahaan ketika berurusan dengan Big Data antara lain kompleksitas dan volume data, serta kecepatan bandwidth. “Tidak semua vendor siap menyuguhkan solusi built-in,” ujar Steven. Untuk itu, NetApp akan segera menghadirkan solusi khusus storage E-Series.
Berbeda dengan FAS-series, E-Series hanya dikhususkan untuk penyimpanan, tanpa tambahan kemampuan deduplikasi, provisioning, ataupun snapshot. “FAS lebih smart dibanding E-Series. Maka dari itu harga E-Series pun lebih murah,” jelas Yudi Wiradarma, Technical Consultant Team Lead di NetApp. Sayangnya, harga yang dimaksud pun belum bisa disebutkan saat ini. “Solusi yang ditawarkan NetApp mampu mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, dan menurunkan biaya kepemilikan,” tambah Steven.
“E-Series merupakan bagian dari solusi, bukan keseluruhan solusi yang akan menjawab masalah Big Data,” jelas Yudi. Perusahaan dapat memanfaatkan solusi E-Series untuk menangani masalah penyimpanan data dan mengombinasikannya dengan software yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk kebutuhan analitik, pengelolaan konten, atau bandwidth.
Dalam acara temu media yang digelar pada hari Kamis (4/10), NetApp menekankan bahwa dengan alat yang tepat, Big Data dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk berkembang. “Tidak hanya di TI, potensi Big Data dapat digunakan di industri keuangan, manufaktur, kesehatan, dan pemerintah,” ujar Steven.














