Penuhi Mandat NVIDIA, EVGA Cabut Dukungan EVBot Pada GTX 680 Classified!

EVGA, salah satu vendor kartu grafis terkemuka, baru saja mengumumkan bahwa mereka akan mencabut dukungan fitur EVBot (yang merupakan kontroller tegangan/frekuensi secara real-time), pada batch baru GTX 680 Classified mereka.
Kejadian ini berawal dari sebuah pengguna EVGA bernama Sticky622 yang komplain pada forum user EVGA mengenai ketiadaan konektor EVBot yang seharusnya ada di VGA GTX 680 Classified miliknya :

Terlihat pada gambar diatas ada sebuah konektor yang ‘hilang’pada sebelah kiri 8-pin power, padahal seharusnya konektor itu ada, seperti pada gambar dibawah ini :

Sang moderator forum EVGA, Jacob (EVGA_JacobF) langsung memberi penjelasan bahwa mereka terpaksa mencabut fitur ini dalam rangka memenuhi syarat NVIDIA untuk menjual produk GeForce GTX-series(kemungkinan besar 600 series). Berikut pernyataan dari EVGA_JacobF, seperti dikutip dari Forum EVGA :
“Unfortunately newer 680 Classified cards will not come with the EVBot feature. If any questions or concerns please contact us directly so we can offer a solution.”
“Unfortunately we are not permitted to include this feature any longer.”
“It was removed in order to 100% comply with NVIDIA guidelines for selling GeForce GTX products, no voltage control is allowed, even via external device.”

Untungnya, EVGA masih akan tetap men-support para user yang sempat membeli EVGA GTX 680 Classified versi ‘lama’, yang masih memiliki konektor EVBot.
Tindakan NVIDIA yang melarang metoda penggantian voltase ini (pada perangkat eksternal sekalipun!) tentunya disambut dengan ketidakpuasan banyak usernya, apalagi mereka sudah membayar harga yang sangat MAHAL untuk mendapatkan ekstra fitur tersebut, Seperti bisa dilihat dibawah ini :
“I feel terrible for you OP and anyone else who purchases this “new (and worthless over any other 680)” Classified unknowingly. I can’t imagine what I would be feeling right now had I just dropped that kind of money to not get presumably the only thing I paid extra for. Just terrible.”
“Tbh that’s just sad. I don’t blame EVGA whatsoever for this. I blame NVIDIA. It’s sad that NVIDIA has chosen the road to greed, rather then quality products. If they don’t change this soon, I think this will be the downfall of NVIDIA cards. When the 8k series of the AMD/ATI cards come out, and they have unlocked voltages, NVIDIA is going to suffer horrid losses if the 7xx series doesn’t have more flexibility. We will see I guess, but it’s still sad that I’m going to have to hack my BIOS just to get past 1.175v, knowing that my card has more then the ability to go higher.”
“+1 for profit margins, -5 for end users
Greed is a terrible thing, if allowed to become company policy. Nvidia may be able to get away with this given the current state of videocard development between AMD and itself, but further down the road this could open the door to Nvidia becoming marginalized.”
Kami sebagai overclocker juga mempertanyakan apa alasan NVIDIA dibalik ‘pelarangan’ penggantian voltase ini. Fitur penggantian tegangan lewat software maupun hardware sudah ada sejak lama, namun baru kali ini kami melihat NVIDIA terang-terangan memberikan mandat kepada berbagai vendor untuk membatasi pengubahan tegangan pada GTX 600-series GPUnya, bahkan pada model non-reference yang ditujukan pada power user (misal : EVGA Classified).
Apakah ini terjadi karena NVIDIA mengalami banyak RMA pada GTX 600-seriesnya? Mungkinkah nVIDIA takut bahwa GPU next-gen nya bisa disamai performanya dengan GTX 680 yang di-overclock sedikit lebih tinggi? Atau pembatasan ini hanyalah ‘marketing stunt’ untuk mengeruk profit lebih tinggi ketika NVIDIA mengeluarkan ‘versi overclock’ dari GTX 680?
Kami mengerti apabila ada produsen yang mengkhawatirkan umur pemakaian produknya yang menjadi pendek karena overclocking. Tapi sekalipun demikian, tindakan NVIDIA ini akan sangat mengecewakan banyak overclocker dan power-user, yang sudah rela merogoh kocek cukup dalam untuk membeli produk kelas enthusiast, demi mendapat sedikit performa ekstra, ataupun sedikit kesenangan untuk ‘mengutak-atik’ hardware yang mereka beli.















