[Review] Alex Cross: Pertarungan Sengit Psikolog vs Psikopat

Reading time:
October 22, 2012
Alex Cross poster

Jika Anda penggemar serial drama kriminal, pastinya Anda pernah mendengar film Criminal Minds. Keindahan serial itu terletak di penggabungan kasus-kasus kriminal dengan analisis kondisi psikologis sang pelaku. Penulis kawakan James Patterson menciptakan serial novel dengan tokoh protagonis bernama Alex Cross. Alex adalah seorang detektif yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi. Dua bumbu yang sama—kriminal dan psikologi—pun menyatu dalam serial novel tersebut.

Tahun ini, industri perfilman kedatangan film adaptasi berjudul Alex Cross yang digarap oleh Rob Cohen. Ini merupakan ketiga kalinya karakter ciptaan James Patterson itu menghiasi layar lebar setelah film Kiss the Girls (1997) dan Along Came a Spider (2001) yang dibintangi Morgan Freeman. Namun, karakter Alex Cross kali ini tidak lagi diperankan aktor senior tersebut, melainkan oleh Tyler Perry yang namanya melejit dalam film Diary of a Mad Black Woman. Ia pun berhasil meraih beragam penghargaan berkat film yang dirilis pada tahun 2005 itu. Apakah Perry berhasil menunjukkan kemampuan aktingnya dalam Alex Cross?

alex cross02

Perbedaan Alex Cross dengan dua film sebelumnya membentang lebih jauh dari sekadar bintang yang memerankannya. Film ketiga yang mengangkat karakter kesayangan Patterson itu ternyata tidak sepenuhnya diadaptasi dari salah satu novelnya. Walaupun memiliki kemiripan dengan novel Cross, sejumlah detail dalam cerita mengalami perubahan.

Picasso, sang pembunuh

Carmen Ejogo and Tyler Perry in Alex Cross 2012 Movie Image

Di tengah masa kehamilan istrinya, Cross terjerumus ke dalam sebuah investigasi berbahaya yang melibatkan seorang pembunuh misterius yang mendapat sebutan Picasso (Matthew Fox). Sebutan itu muncul lantaran sang pembunuh gemar meninggalkan sketsa yang menggambarkan kesengsaraan korbannya selama disiksa.

Setelah berhasil memecahkan teka-teki sasaran berikutnya, Cross bersama mitranya Tommy Kane (Edward Burns) dan Monica Ashe (Rachel Nichols) berusaha menggagalkan misi Picasso. Walaupun Cross juga berhasil menganalisis kondisi psikologis musuh barunya, tanpa sepengetahuannya pembunuh berdarah dingin itu telah menetapkan ketiga detektif sebagai sasaran. Perburuan dan penyiksaan pun dimulai!

alex cross07

Sayangnya bagi Cross, penyiksaan yang dihadirkan Picasso menguji batas moral dan kewarasannya sebagai seorang penegak hukum. Seperti apa penyiksaan yang dimaksud? Siapa dalang di balik kemunculan Picasso? Apa respons Cross terhadap serangan-serangan yang dilancarkan Picasso? Siapa yang akan menang dalam pertarungan psikolog vs psikopat itu?

Indonesia dan GM menghiasi kehambaran cerita

Sebelum menyelami pengalaman menonton Alex Cross, mari kita lihat sebagian film garapan Cohen sebelumnya. Para penggemar mobil pasti ingat dengan The Fast and the Furious, penggemar cerita militer menonton Stealth, dan penggemar aksi urakan seorang agen rahasia mengenal xXx. Walaupun tidak bisa dibilang spektakuler, ketiga film garapan Cohen itu cukup menghibur. Sayangnya, saya tidak bisa mengatakan hal yang sama mengenai Alex Cross.

Edward Burns Rachel Nichols and Tyler Perry in Alex Cross 2012 Movie Image

Perpaduan antara tokoh protagonis berlatar belakang psikologi dengan pembunuh profesional yang memiliki gangguan kejiwaan mengandung daya tarik tersendiri bagi saya. Ketertarikan itu perlahan memudar seiring berjalannya film. Landasan cerita terasa lemah, apalagi dengan sejumlah adegan yang terkesan dipaksakan untuk menyambungkan peristiwa-peristiwa penting seputar sepak terjang sang tokoh utama. Adegan-adegan tersebut berisi dialog singkat dengan karakter yang perannya hampir sama seperti cameo. Selain itu, beberapa adegan juga direkam dengan efek kamera gemetar yang menghasilkan efek mengganggu. Meskipun demikian, naskah yang ditulis oleh Marc Moss dan Kerry Williamson menyimpan plot twist yang cukup mengejutkan.

Di samping landasan cerita, akting para pemerannya pun kurang prima. Pengecualian harus dibuat untuk Fox, karena akting aktor Vantage Point itu justru terlihat terlalu prima, alias overdosis. Penggambaran Picasso kerap terlihat terlalu dramatis dan membayangi akting pemeran lainnya. Cukup disayangkan dengan nama-nama aktor seperti Perry, Fox, Burns (Man on a Ledge), dan Jean Reno (The Da Vinci Code), eksekusi cerita Alex Cross tidak berhasil mengilik emosi saya.

Jean Reno in Alex Cross 2012 Movie Image Rachel Nichols in Alex Cross 2012 Movie Image

Walaupun saya menunjukkan poin-poin buruk dari Alex Cross, bukan berarti film tersebut dihadirkan tanpa nilai positif. Selain kombinasi antara karakter pembunuh profesional dan unsur psikologi, suntikan nama dan pemandangan otentik Indonesia menjadi hiburan yang mengundang tawa, bahkan unsur itu menjadi bagian integral dalam cerita. Tidak bisa dilupakan juga kehadiran jajaran mobil produksi General Motors, termasuk Cadillac CTS dan Chevrolet Camaro, yang menjadi pemanis pemandangan di luar hadirnya Nichols (G.I. Joe: The Rise of Cobra).

Tanggal rilis:
19 Oktober 2012 (AS)

Genre:
Laga, kriminal, misteri

Durasi:
101 menit

Sutradara:
Rob Cohen

Pemeran:
Tyler Perry, Matthew Fox, Edward Burns, Rachel Nichols

Studio:
QED International, Envision Entertainment Corporation

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

November 8, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R X8 OLED: Laptop AMD Ryzen PRO Rp 8 Jutaan

Setelah sebelumnya menggunakan prosesor Intel, Laptop Axioo Hype-R kini hadir…
November 7, 2025 - 0

Review Acer Swift Go 14 AI (2025): Desain Cantik, Layar Mewah, Baterai Tahan Seharian!

Ini adalah laptop yang cocok banget diajak kerja outdoor. Karena…
November 4, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 4: Ini Rahasia Kenapa Performa Laptop Gaming Lebih Kencang!

Kita semua tahu Laptop Gaming itu bisa kencang karena menggunakan…
October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Ini Laptop Gaming terjangkau dari Acer dengan GPU RTX 50…

Gaming

November 10, 2025 - 0

Halo Infinite Akan Berikan Update Besar Terakhirnya

Setelah 4 tahun semenjak rilis, Halo Infinite akhirnya hentikan pengembangan,…
November 10, 2025 - 0

NetEase Tutup Bad Brain Games Studios Setelah 2 Tahun Berdiri

NetEase kembali tutup studio miliknya, Bad Brain Games Studios, setelah…
November 10, 2025 - 0

Silent Hill 2 Remake Untuk Xbox “Tak Sengaja” Dibocorkan Microsoft Store

Sekali lagi kecerobohan internal berikan kabar baik, dengan bocornya tanggal…
November 10, 2025 - 0

T1 Raih Juara League of Legends Worlds 2025 Lewat Final Epik Lawan KT Rolster

T1 tegaskan posisinya sebagai tim terbaik di League of Legends…