Pengemudi Mobil Elektrik Tidak Terpengaruh Badai Sandy

Reading time:
November 8, 2012

Pemain besar dalam industri otomotif, seperti Nissan, telah mengembangkan teknologi yang mampu mengubah peran mobil elektrik menjadi generator listrik cadangan. Teknologi tersebut menjadi solusi jitu di tengah hilangnya asupan listrik ke rumah akibat bencana alam. Namun, dalam kondisi seperti itu, bisakah mobil elektrik menjawab kebutuhan transportasi para pengguna?

BMW ActiveE

NY Times menjawab pertanyaan di atas dengan mengambil contoh bencana badai Sandy di Amerika Serikat. Hingga saat ini, badai tersebut telah meninggalkan sejumlah daerah tanpa energi listrik dan persediaan bensin yang cukup. Beberapa SPBU di New Jersey ditutup, salah satu penyebabnya adalah pompa bensin yang tidak aktif akibat ketiadaan energi listrik. Para pengguna mobil konvensional pun terpaksa mengantri panjang untuk memperoleh bensin di daerah lain.

Ternyata hal serupa tidak menjadi masalah bagi pengguna mobil elektrik, seperti Tom Moloughney yang mengendarai BMW ActiveE. Kegiatan hariannya yang termasuk perjalanan sejauh 100 mil atau sekitar 160 kilometer tidak mengalami hambatan.

Tom telah menggunakan mobil elektrik sejak tahun 2009 dan membangun tiga outlet charger bertenaga 240V di restorannya. Dengan menggunakan outlet tersebut, Tom dapat meningkatkan jarak tempuh mobilnya sekitar 40 km setiap jam pengisian. Sebagai tambahan, Tom juga mengisi daya baterai mobilnya di rumah dengan outlet 110V yang ditenagai generator untuk menambah jarak tempuh sejauh 6 km setiap jam pengisian.

Selain Tom, warga Northern Westchester County Frank Streng juga merasakan keunggulan mobil elektrik di tengah krisis bahan bakar yang melanda setelah terpaan badai Sandy. Meskipun tidak memiliki generator di rumah, Frank masih dapat mengisi daya baterai mobil elektriknya di stasiun kereta dengan biaya USD10 untuk proses pengisian selama sehari penuh.

Apakah mobil elektrik merupakan kendaraan yang tepat dalam menghadapi krisis listrik dan bahan bakar akibat bencana? Jika hanya dibandingkan dari sisi antrian SPBU dan sepinya penggunaan stasiun pengisian daya baterai, tampaknya keuntungan tersebut akan berakhir ketika mobil elektrik semakin marak digunakan.

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

December 19, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R 5 Flip OLED: Laptop Convertible Lokal Paling Ringan!

Ini salah satu Laptop Convertible paling enteng yang pernah kami…
December 15, 2025 - 0

Review ASUS ProArt P16 (H7606WW): Kencang Tanpa Kompromi Buat Kreator

Laptop buat cari duit itu harusnya tak hanya kencang, tapi…
December 11, 2025 - 0

Review Infinix XBOOK B14: Harga Terjangkau, Performa Mumpuni, Cocok Buat Sekolah, Kuliah dan Kerja

Ini adalah laptop terbaru dari Infinix, yang bukan hanya terjangkau,…

Gaming

December 19, 2025 - 0

ARC Raiders Tambahkan Fitur Reset Skill

Embark Studios tambahkan fitur reset skill pada ARC Raiders, guna…
December 19, 2025 - 0

The Division Dapatkan Upgrade Grafis Untuk Versi PS5

Ubisoft berikan angin segar baru untuk pemain The Division di…
December 19, 2025 - 0

Rumor: League of Legends Dikabarkan Akan Dapatkan Perombakan Besar

Game MOBA legendaris League of Legends dikabarkan akan alami perombakan…
December 19, 2025 - 0

Palworld Rilis Update Besar Terakhir di 2025, Tambahkan Banyak Konten Baru

Sebagai penutup tahun 2025, Palworld berikan update besar terakhirnya di…