Review Asus VivoBook S400C: Ultrabook dengan Layar Sentuh
Kelengkapan





Ultrabook Asus VivoBook S400C tergolong cukup lengkap dalam memberikan port, pada bagian kiri Anda akan menemukan port USB3.0 dan juga port Ethernet yang jarang di temukan pada kelas ultrabook. Sayangnya port pada bagian kanan hanya mendukung USB2.0 mengingat chipset Intel HM 76 telah terintegrasi controller USB3.0. Tersedianya port HDMI juga cukup menyenangkan, Anda dapat menghubungkannya ke LCD TV berukuran besar dan Anda akan lebih puas ketika ultrabook ini di gunakan untuk menonton film Full HD1080P.
Penggunaan casing unibody membuat Anda tidak dapat melakukan praktek upgrade sendiri. Kami sarankan bila Anda ingin melakukan upgrade memory atau storage untuk di lakukan di service center resmi, sehingga tidak menghanguskan garansi yang diberikan Asus.

Bagian dalam dilebur dengan warna silver alumunium yang kontras sekali dengan tuts keyboard model chiclet berwarna hitam. Keyboard cukup nyaman digunakan, tuts chiclet mempunyai ukuran yang cukup besar dan terasa empuk ketika digunakan untuk mengetik dalam waktu lama. Trackpad juga di bungkus dengan warna senada dengan ukuran yang besar dan fungsi klik kiri kanan menyatu tanpa adanya garis pemisah, memasng terkadang merepotkan, tetapi Anda akan terbiasa setelah menggunakannya beberapa lama. Fitur multi touch juga tetap diberikan pada trackpad, tetapi lebih nyaman menggunakan fungsi ini langsung di layar sentuhnya.

Cukup menarik, Asus VivoBook S400C memberikan charger yang cukup berbeda pada paket penjualannya. Biasanya kami menemukan charger dengan bentuk persegi panjang, tetapi pada paket penjualan Asus Vivobook ini, charger yang disertakan berbentuk kubus dengan finishing piano berwarna hitam. Dimensinya juga tidak terlalu besar dan beratnya cukup dapat ditolerir. Kekurangan dari charger ini hanya pada pemakaian kabel power dari charger ke stop kontak yang menggunakan kabel dengan slot 3 seperti kabel notebook yang biasa kita temukan.














