Richard Branson, Orang Pertama dengan 1 Juta Follower di Linkedln
Belum genap 2 bulan meluncurkan program ‘influencer’ atau tokoh-tokoh yang berpengaruh di dunia, jejaring sosial LinkedIn mencatat tonggak sejarah baru, dimana Richard Branson, pengusaha yang merupakan pendiri dan pemimpin Virgin Group, menjadi orang pertama yang mendapatkan 1 juta follower. Jumlah follower tersebut juga menjadi jumlah follower terbanyak yang dicatat jejaring sosial yang berkantor pusat di Mountain View, California tersebut.

Meskipun terbilang jauh jika dibandingkan dengan jejaring sosial lainnya seperti Twitter, namun bagi LinkedIn pencapaian angka 1 juta follower tersebut sudah terbilang sangat baik. Branson sendiri, di Twitternya sudah memiliki 2.6 juta follower. Walaupun begitu, jumlah 1 juta follower di LinkedIn tersebut cukup membuktikan bahwa jejaring sosial yang berorientasi bisnis dan banyak digunakan oleh para profesional tersebut memiliki potensi yang cukup tinggi.
Program influencer sendiri dihadirkan LinkedIn sebagai fitur baru yang diluncurkan pada awal Oktober lalu dan menjadi salah satu usaha untuk meningkatkan keterlibatan pada situs tersebut. Pada awalnya, ada sekitar 150 figur profil kelas atas yang dipilih untuk melakukan posting konten orisinil, termasuk Branson, motivator Tony Robbins, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, CEO Mashable Pete Cashmore dan sebagainya. Namun selanjutnya, jumlah tersebut berkembang menjadi sekitar 170 orang terkemuka.
Branson sendiri telah menjadi sosok berpengaruh yang paling popular di jejaring sosial LinkedIn sejak awal sehingga tidak mengherankan ketika dia mampu menjadi yang pertama yang berhasil mengumpulkan 1 juta follower. Hal yang cukup mencolok dan membanggakan adalah selisih jumlah follower yang dimiliki Branson tersebut hampir 2 kali lipat dibanding follower yang dimiliki orang kedua yang paling banyak diikuti, yakni Presiden Obama.
Menurut Daniel Roth, editor eksekutif LinkedIn, yang menulis di blognya, menyatakan bahwa data LinkedIn tersebut menunjukkan bahwa kepopuleran Branson meliputi semua orang yang masuk dalam influencer, dari pengusaha hingga pekerja human resources, dari industri teknologi hingga konstruksi. Menurut Roth, satu-satunya benua dimana Branson tidak memiliki follower hanyalah di benua Antartika saja.














