Solusi Desain 3D Autodesk di Industri Manufaktur dan Konstruksi
“Imagine, design, and create a better world,” itulah target utama Autodesk seperti dipaparkan oleh V. R. Srivatan, Managing Director Autodesk ASEAN, dalam acara temu media yang digelar di Pad @28, Jakarta, pada hari Rabu (12/12).
Dalam kesempatan tersebut, Autodesk memaparkan sejumlah solusi yang telah mereka tawarkan untuk beragam sektor industri. Salah satunya di industri arsitektur dan konstruksi melalui solusi desain 3D yang mempermudah proses Building Information Modelling (BIM).
“Setiap proses Building Information Modelling dulu berpusat ke kata kunci ‘modelling’, tetapi sekarang kata kuncinya adalah ‘informasi’,” ujar Srivatan.
Autodesk menciptakan sebuah solusi yang mampu memusatkan referensi desain bangunan untuk perancang, insinyur, dan bagian konstruksi. Desain yang digunakan pun sudah berupa 3D sehingga menyuguhkan akurasi referensi yang lebih tinggi.
Penggunaan teknologi 3D dalam solusi desain bangunan pun dipercaya memiliki keunggulan berupa meningkatkan kolaborasi, mengurangi material yang terbuang, dan mempersingkat waktu konstruksi sehingga proses kerja menjadi lebih produktif.
Srivatan menekankan bahwa pemerintah di sejumlah negara telah menetapkan BIM sebagai standar. Salah satunya adalah Inggris yang menetapkan standar BIM untuk setiap bangunan mulai tahun 2016 mendatang. Singapura juga menetapkan hal serupa untuk tahun 2015.

Teknologi serupa juga dihadirkan bagi perusahaan yang bergerak di industri manufaktur. Namun, dikhususkan untuk mempersingkat waktu pengujian produk dengan menggunakan proses digital. Setiap pengujian dilakukan dengan simulasi melalui proses yang disebut Digital Prototyping.
Tidak hanya produk-produk kecil, seperti perabotan rumah tangga dan perangkat mobile, tetapi proses ini juga dapat digunakan untuk mengukur ketangguhan struktur bangunan. Dengan demikian, pabrik dapat mempercepat proses produksi.
Menariknya, solusi yang ditawarkan Autodesk tidak terbatas untuk industri manufaktur ataupun arsitektur. Solusi desain 3D yang mereka tawarkan bahkan telah menunjukkan kehebatannya di industri film dan hiburan, termasuk dalam mendesain karakter-karakter 3D dalam film Avatar.
“Dalam 17 tahun terakhir, kami telah membantu beragam studio memenangkan Piala Oscar untuk kategori ‘Best Motion Picture Effects’,” tutur Srivatan. “Setiap film yang meraih Oscar dalam 17 tahun terakhir menggunakan software desain Autodesk.”
Kembali menekankan pentingnya kolaborasi, Srivatan mengumumkan kehadiran Autodesk 360, solusi desain kembangan Autodesk yang memanfaatkan cloud. Di samping itu, Autodesk juga menyiapkan Autodesk Suites yang terdiri dari tujuh program unggulan bagi beragam sektor industri.
Keunggulan tersebut di atas telah mendorong pertumbuhan bisnis Autodesk yang saat ini memiliki 32 juta lebih pengguna profesional dan sekitar 85 juta konsumer. Para konsumer juga dapat menikmati beragam aplikasi non-profesional, termasuk aplikasi mobile kembangan Autodesk, seperti Pixlr Express dan Pixlr-o-matic.











