STMicro Bercerai dengan Ericsson!

Anda mungkin jarang mendengar chipset buatan ST-Ericsson? ST-Ericsson kerap dipakai dalam smartphone Android buatan Sony Mobile setelah resmi berpisah dengan Ericsson. Kali ini pun, Ericsson harus berpisah lagi setelah menjalin kerjasama dengan STMicroelectronics atau ST Micro. Pasalnya, kerjasama ini malah membuahkan kerugian.
“Hari ini kami mengumumkan ST yang baru, yang sejalan dengan lingkungan pasar yang baru,” kata Carlo Bozotti, CEO ST. “Berdasarkan hal tersebut, kami telah mengambil keputusan untuk keluar dari ST-Ericsson setelah periode transisi. Kami akan terus mendukung ST-Ericsson sebagai partner pemasok barang, partner proses teknologi terdepan, dan penyedia aplikasi prosesor IP mereka”.
“Strategi baru kami dipusatkan pada kepemimpinan di rasa dan daya dan produk otomotif, dan juga pada solusi proses embeded”, lanjut Bozotti. “Fokus spesifik kami ada pada lima bidang produk: MEMS dan sensornya, smart power, produk otomotif, mikrokontroler, aplikasi prosesor termasuk konsumen digital. Keluarga produk ini diharapkan untuk mengalami tingkat pertumbuhan yang solid didorong oleh tren sekuler dan sangat cocok dengan posisi kepemimpinan pasar kami dan keunggulan daya saing. Produk inovatif kami pada bidang ini digabungkan dengan teknologi dan manufaktur kelas dunia kami, dan membawa kami ke lebih banyak peluang bahkan secara signifikan untuk tumbuh dan meraih pangsa pasar.” “ST yang baru akan lebih fokus, lebih ramping, dan lebih baik diposisikan untuk memberikan nilai kepada pelanggan dan pemegang saham kami, menargetkan untuk cepat mencapai margin operasi 10 persen.”
Pindahnya STMicro dari persaingan SoC smartphone bisa jadi karena kalahnya mereka dalam persaingan dengan Qualcomm dan NVIDIA. ST-Ericsson sendiri sudah mendapatkan kerugian semenjak tahun 2009 silam. Dengan begitu, persaingan chipset pada pasar smartphone dan tablet akan menjadi lebih sepi dengan berkurangnya salah satu pemain.
















