Saingi Silicon Valey, Kenya akan Bangun Kota Teknologi ‘Silicon Savana’
Afrika memang tak main-main untuk menjadi bagian yang diperhitungkan dalam dunia teknologi. Baru-baru ini pemerintah Kenya mengungkapkan rencananya untuk membangun sebuah kota teknologi seperti Silicon Valey di Amerika Serikat. Tak tanggung-tanggung, untuk membangun proyek ambisius yang disebut Konza Technology City atau Silicon Savanna tersebut pemerintah Kenya akan menggelontorkan dana sebesar US$14.5 milyar. Presiden Kenya, Mwai Kibaki, menyatakan harapannya bahwa kota tersebut akan menjadi jawaban Afrika atas Silicon Valey yang dikenal sebagai pusat teknologi. Pembangunan kota baru tersebut akan menggunakan lahan berupa padang savana seluas 20 km persegi yang terletak 70 km di tenggara Nairobi.

Menurut rencana pembangunan, kota teknologi tersebut akan berupa kota kecil dengan bentuk setengah lingkaran yang berada di area padang rumput berbentuk segitiga. Jaringan jalanan akan menyebar secara melingkar dari pusat lingkaran dengan Central Business Districs yang dilengkapi dengan rumah sakit, yang berlokasi di tengah area tersebut. Di sekeliling kota akan dibangun sekitar 35 ribu perumahan, ada juga taman sains dan 2 taman teknologi yang akan dibangun di bagian utara dan selatan. Akan ada beberapa ruang hijau termasuk koridor sepanjang sungai yang dilindungi yang sudah ada di area tersebut. Tak ketinggalan tentu saja sekolah, universitas, gedung pertemuan, hotel, masjid dan gereja pun ada dalam rencana pembangunan Silicon Savanna tersebut. Konza City rencananya akan dihubungkan dengan Mombasa dan Malaba dengan jaringan kereta api berkecepatan 180 km/jam (110 mph).
Rencananya pembangunan kota tersebut akan dilakukan dalam 4 tahap dimana tahap pertamanya akan berlangsung hingga tahun 2017. Konza Technology City tersebut diklaim sebagai kota yang akan menawarkan infrastruktur komunikasi kelas dunia, salah satunya dengan dukungan dari kabel fiber optik bawah laut dari The East African Marine System (TEAMS) yang disediakan oleh pemerintah Kenya dan tiga koneksi fiber optik internasional lainnya. Kota tersebut juga menjanjikan 20 ribu lahan pekerjaan dalam waktu 20 tahun meskipun investasi per pekerjaannya akan 20 kali lebih banyak dibanding rata-rata gaji tahunan pekerjanya.














