Extreme Overclocking dengan Asus Maximus V Extreme
Preparation


Sebelum melakukan Extreme Overclocking seperti biasanya kami menyiapkan motherboard-nya terlebih dahulu. Kami mulai dengan melakukan insulasi diatas dan dibelakang motherboard dengan menggunakan kneaded eraser. Kami melakukan ini agar komponen disekitar CPU tidak basah karena kondensasi. Tutup socket RAM dengan menggunakan “Duct Tape” lalu potong sesuai dengan socket DIMM yang diinginkan dengan menggunakan cutter.

Let the Game Begins
Setelah selesai melakukan insulasi, kami langsung merakit dan menyalakan sistem dan masuk ke BIOS, memanggil aturan default melalui “Load Optimize Default”, menuangkan LN2, dan menunggu hingga suhu mencapai -100oC.

Pada saat suhu mencapai -100oC, kami melakukan setting sebagai berikut:
- AI Overclocker Tuner: Manual
- BCLK: 106.0
- CPU Multiplier: 40x
- CPU Voltage: 1.35 V
- DRAM Frequency: 2261.6 MHz
- DRAM Voltage: 1.75 V
- VCCSA: 1.25 V
- VCCIO: 1.25 V
Setelah reboot, kami kembali ke BIOS dan mendinginkan processor ke suhu yang lebih rendah, -170oC. Pada kesempatan kali ini kami akan menggunakan BIOS OC PROFILE yang telah tersedia. Tidak seperti biasanya, pada BIOS Maximus V Extreme ini telah disediakan beberapa option Overclocking Standard yaitu : “Load Gamers’ OC Profile”, “Load Ivy Bridge LN2 Extreme OC Profile 1”, dan “Load Ivy Bridge LN2 Extreme OC Profile 2”.

Karena saat ini kami akan mencoba untuk extreme overclocking, maka kami akan mencoba untuk menggunakan fitur ini terlebih dahulu. Kami mulai mencoba “Load Ivy Bridge LN2 Extreme OC Profile 1” lalu kami mendapatkan setting seperti berikut:
- AI Overclocker Tuner: Manual
- BCLK: 106.0
- CPU Multiplier: 56x
- CPU Voltage: 1.75 V
- DRAM Frequency: 2261.6 MHz
- DRAM Voltage: 1.75 V
- VCCSA: 1.25 V
- VCCIO: 1.35 V
NB: Setting ini diharapkan dijalankan dalam keadaan temperatur CPU Anda berada pada suhu +/- 170oC dan mengubah jumper LN2 Mode menjadi Enable.
Sedangkan pada option “Load Ivy Bridge LN2 Extreme OC Profile 2” kami mendapatkan Setting seperti berikut:
- AI Overclocker Tuner: Manual
- BCLK: 106.0
- CPU Multiplier: 56x
- CPU Voltage: 1.85 V
- DRAM Frequency: 2261.6 MHz
- DRAM Voltage: 1.75 V
- VCCSA: 1.25 V
- VCCIO: 1.35 V
NB: Setting ini diharapkan dijalankan dalam keadaan temperatur CPU Anda berada pada suhu – 170oC dan mengubah jumper LN2 Mode menjadi Enable.
Perlu diperhatikan bahwa setting yang diberikan disesuaikan dengan keadaan CPU Ivy Bridge yang tidak semua CPU memiliki kemampuan Overclocking yang sama sehingga setting yang diberikan memiliki tingkat Volt yang berbeda pada CPU Voltage.
Disaat kami mencoba melihat setting RAM timing, tampaknya setting ini tidak mengubah setting apapun.

Mengapa hal itu terjadi? Hal itu ternyata dikarenakan BIOS Asus Maximus V Extreme ini juga memberikan setting RAM timing yang telah disimpan dan dibagi sesuai kategori chip dan jenis timing (Tight/Loose).

Setelah memperhatikan setting yang tersedia, kami boot dengan setting “Load Ivy Bridge LN2 Extreme OC Profile 1” tanpa mengubah RAM timing.
OC Test1: SuperPi 32M Tanpa SPI Tweak
Setelah masuk ke desktop Windows XP, kami menjalankan SuperPi mod1.5 XS, dengan tetap menjaga suhu pada -170oC. Benchmark berjalan dengan mulus tanpa error dan kami mendapatkan hasil 5 m 39.485 s.

OC Test2: SuperPi 32M dengan SPI Tweak
Setelah selesai menjalankan SuperPi 32M, kami kembali masuk kedalam BIOS dan mengganti option SPI Tweak dari Disable menjadi Enable lalu kembali melakukan boot kedalam Windows XP. Kami kembali menjalankan SuperPi 32M dan berharap mendapatkan hasil yang lebih baik dan juga lebih efisien dengan tetap menjaga suhu pada -170oC dan kami mendapatkan hasil 5m 39.422s.

Sayangnya, fitur SPi Tweak ini hanya mengoptimalkan skor kami sekitar 70-80ms(miliseconds).
Kesimpulan

Maximus V Extreme ini mempunyai fitur-fitur yang membantu overclocker dalam melakukan extreme overclock, salah satu yang menurut kami sangat membantu adalah OC Key. Sangat disayangkan, untuk menggunakan OSD, overclocker butuh menekan ROG Connect berkali-kali untuk beralih antara tampilan OSD dan sistem operasi. Untungnya hal itu bisa sedikit dimudahkan berkat ROG Connect Extender yang disediakan. Walaupun begitu, disamping kewajiban untuk menekan tombol ROG Connect tersebut, OC Key sangat mempermudah kami dalam melakukan Tuning on-the-fly. Pergeseran BCLK dan CPU Multiplier dapat dilakukan selayaknya di BIOS, begitu pula dengan pengaturan voltase dapat langsung disesuaikan seiring naiknya BCLK atau CPU Multiplier. Saat overclocking pada motherboard ini kami dapat mengoptimalkan RAM Timing kami yang bagi kami ini adalah timing yang cukup ketat dan dapat berjalan santai pada sistem ini.

Selain pencapaian kami pada RAM timing, ada satu lagi pencapaian kami yang tidak terdokumentasi, yaitu BCLK 114.8Mhz pada CPU kami. Maximus V Extreme menyajikan kemudahan dalam mengejar Optimal Setting secara real time, dan motherboard ini memiliki kemampuan untuk mengatur hal-hal advance sebagai contoh BCLK Skew, CPU I/O Skew, DMI Skew, PLL Skew, PCIE Drive Strength, PCH CLK Driving, dan banyak opsi lainnya. Opsi advance ini bertujuan untuk mengatur signal-signal yang dikirimkan antar komponen yang ada pada Motherboard Maximus V Extreme.
BIOS Maximus V Extreme yang sudah disiapkan dengan option overclocking standard yang membantu overclocker yang baru melakukan extreme overclocking melalui standard Asus. Bagi Anda yang merupakan seorang overclocker sekaligus seorang gamer, seseorang yang mempunyai jiwa sportif dan kompetitif dalam mencapai target, Maximus V Extreme dapat memberikan tantangan tersendiri dalam mencapai limit maximum dari hardware dan skill Anda dalam melakukan gaming dan overclocking. Seperti Visi dari Asus ROG “ROG-branded products always promise you: Absolute leading performance for those keen on winning power Innovative user controls deliver true game-ruling innovation Stylish gamer-focused design merges the excitement of gaming with a unique fashion sense”!
Sampai jumpa di berbagai review extreme overclocking kami yang lainnya bersama JagatOC Team, hanya di JagatReview!














