Menyoal Smartwatch, Apple Bakal Perang Paten Lagi di Cina
Upaya Apple melindungi merek dagang smartwatch andalannya iWatch di Cina bakal tersandung masalah. Sial bagi Apple, merek dagang yang mirip dengan nama iWatch ternyata telah terdaftar di sana dengan nama “iWatching”.

Menurut laporan yang dilansir dari media lokal Sina Tech, ada sembilan perusahaan lokal yang telah mendaftarkan merek dagangnya itu di negeri tirai bambu. Tiga perusahaan dari sembilan itu masuk dalam kategori jam tangan dan sisanya di produk aksesoris komputer.
Namun di satu sisi Apple mungkin beruntung. Terdapat beberapa merek dagang lokal yang dinilai tidak sah karena telah memasuki masa kedaluwarsa. “Saat ini, merek dagang tiga perusahaan ‘iWatch’ tidak aktif. Sehingga merek dagang saat ini ‘iWatch’ dalam periode vakum. Setiap bisnis dan individu sama-sama dapat mengikuti prosedur untuk menerapkannya, Apple pun bisa.” kata Guo, seorang pengacara di Shanghai.
Sementara itu, merek dagang Cina yang serupa dengan nama “iWatch”, yakni “iWatching” menjadi merek dagang perusahaan di Taiwan untuk produk aksesoris komputer. Terlebih, nama “iWatching” merupakan merek dagang yang sah dan diakui.
Walau begitu, menurut Guo, Apple mungkin masih memiliki kesempatan dalam mendaftarkan merek dagangnya untuk produk smartwatch di Cina. “iWatching dan iWatch adalah merek yang sama. Jika Apple “iWatch” dalam kategori aksesoris komputer, pemohon akan mengalami kesulitan,” tambah Guo.

Bukan kali ini saja Apple tersandung masalah merek dagang di Cina. Tahun lalu, Apple harus membayar US $ 60 juta kepada perusahaan Taiwan, Proview, atas gugatan kepemilikan merek dagang iPad di Cina.
Pengacara IT senior di The Wealth of Nation, Yu Goufu mengatakan, terdapat tiga cara bagi Apple dalam memecahkan masalah merek dagang yang menimpanya. Pertama, menurut hukum di Cina, merek dagang tidak dapat digunakan selama tiga tahun berturut-turut. Sehingga, Apple dapat mengajukan permohonan pencabutan pemilik merek dagang lain. Ini dilakukan Apple ketika bersengketa dengan Proview. Namun sayangnya, Proview membuktikan dirinyalah yang lebih berhak mempertahankan merek dagangnya itu.
Solusi kedua, lanjut Dia, Apple dapat melakukan pendekatan membeli merek dagang atau izin dengan membayar sejumlah uang yang besar. Dan terakhir, bila kedua solusi yang ditawarkan gagal, Apple harus mengurungkan niatnya menjual iWatch di negara dengan penduduk paling banyak di dunia itu.
“Namun, berdasarkan pengalaman masa lalu, Apple kemungkinan besar melakukan pendekatan dengan membayar uang yang besar untuk membeli merek dagang,” ungkapnya.
Untuk diketahui, pengajuan merek dagang di CIna memang sedikit unik. Undang-undang Cina memberikan pendaftaran merek dagang untuk kata-kata bahasa Inggris. Tetapi hanya dengan merek dagang Inggris tidaklah cukup. Bahkan itu berlaku untuk perusahaan yang belum memasuki pasar Cina dan tidak memiliki nama resmi Cina. Akan lebih aman untuk menerjemahkan merek dagang dengan cara yang berbeda dan mendaftarkan nama mereka sebanyak mungkin. McDonald misalnya, yang mendaftarkan hampir 300 merek dagang di Cina, termasuk istilah kata Cina yang berbeda untuk mewakili kata “McDonald” “Mc,” dan bahkan “M,”.



 
                                                                                         
										
 
										

 
										 
										 
										 
												





