Pemerintah Indonesia Siapkan Sanksi kepada Blackberry
Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan sanksi untuk Blackberry setelah terjadi gangguan jaringan kemarin lalu. Gangguan tersebut mengakibatkan pelanggan di Indonesia sulit untuk mengakses BlackBerry Messenger dan layanan internet.

Pemerintah akan berkonsultasi dengan badan regulasi telekomunikasi untuk membuktikan, apakah insiden tersebut melanggar peraturan setempat. “Kami tidak ingin membiarkan hal ini terus terjadi lagi. Kami sedang mempersiapkan sanksi (kepada Blackberry),” kata Gatot Dewa Broto, juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.
Dilansir dari Bloomberg, gangguan jaringan tersebut dikhawatirkan akan menghambat Blackberry dalam mempertahankan pangsa pasarnya di negara dengan penduduk terpadat nomor empat di dunia ini. Terlebih lagi, gangguan ini sudah keempat kalinya menimpa Blackberry sejak April 2012 silam.
Blackberry sendiri memiliki 6,3 juta pelanggan di Indonesia. Jumlah tersebut naik dari enam juta pelanggan pada 2012 dan 5 juta unit pada 2011. Namun Broto memperkirakan, Blackberry tidak akan memiliki 7 juta pelanggan pada tahun ini. Sebab, pangsa pasar Blackberry di Indonesia bakal mengalami persaingan ketat dengan perangkat smartphone bersistem operasi Android sekarang-sekarang ini.
Sayangnya, jurus bicara Blackberry di perusahaan pusatnya di Ontario, Kanada, Matt Stewart menolak untuk mengkonfirmasi angka jumlah pelanggan Indonesia yang dilontarkan oleh pihak kementerian.

Pemeintah Indonesia sendiri sebenarnya pernah memberikan sanksi kepada Blackberry. Pada September 2009 silam, pemerintah menunda mengeluarkan izin untuk model Blackberry terbaru selama dua bulan. Lalu pada Juni di tahun yang sama juga, Kementerian Kominko RI menghentikan lisensi untuk penjualan model baru Blackberry. Itu disebabkan, Blackberry menunda pembukaan kantor cabang lokal untuk layanan purna jualnya.













