CEO LINE: Tiap Jam Ada 63.000 Pelanggan Baru

Chief Executive Officer LINE, Akira Morikawa makin percaya diri, aplikasi messaging gratisnya itu akan semakin populer sebagai alat komunikasi data berikutnya. Pasalnya, Ia melihat pertumbuhan pengguna LINE cukup signifikan pada kuartal kedua tahun ini.
“Kami menambahkan 63.000 pelanggan baru per jam. Keberhasilan bisnis Kami karena revolusi smartphone dan pergeseran gerbang informasi. Dalam era smartphone, komunikasi memainkan peran utama. Konsep komunikasi telah berubah,” kata Morikawa pada konferensi pers di Chiba, Tokya Jepang, dilansir harian The Korean Times.
Ia mengklaim, sejak diluncurkan pada Juni 2011 di Jepang, LINE telah mendapat popularitas yang baik dan menjadi layanan aplikasi global. Saat ini, layanan LINE telah tersedia di 210 negara dengan fokus seperti di Thailand, India, Spanyol, Asia Tenggara termasuk Indonesia, Timur Tengah, dan Amerika Selatan.
Hingga kini pun, Jepang masih menjadi basis pelanggan LINE terbesar dengan 47 juta pengguna terdaftar, diikuti Thailand 18 juta, Taiwan 17 juta, Spanyol 15 Juta, dan Indonesia 14 juta. Aplikasi ini pun mendukung 17 bahasa berbeda. Secara kesuluruhan, ada sekitar 210 juta pengguna di seluruh dunia.

Ia menambahkan, berkat makin meningkatnya pengguna, turut membuat pendapatan LINE meningkat hingga 3.257 persen dibanding tahun lalu menjadi 9,8 miliar yen (Rp 1,1 miliar). “Kelangsungan usaha LINE telah mencapai “economies of scale” dalam hal basis pelanggan,” ungkap CEO.
Sementara itu, chief strategy and marketing officer (CSMO) LINE Jun Masuda mengatakan, pihaknya juga tengah mendekati beberapa merek global untuk tujuan berbagai pemasaran, salah satunya McDonalds. Ia ingin LINE menggabungkan beberapa perusahaan lain agar aplikasi itu menjadi lebih “unik” dan tentunya saling menguntungkan kedua belah pihak.
Hal ini pun disetujui oleh salah satu petinggi McDonalds di Jepang. “Alat komunikasi tradisional seperti Televisi dan publikasi memang merupakan cara yang baik untuk menghubungkan orang banyak. Tetapi, itu belum cukup untuk memenuhi target komunikasi. Untuk aspek kuantitatif kegiatan pemasaran, Kami bekerja sama dengan LINE guna kampanye promosi. Dari perspektif pemasaran, LINE merupakan posisi yang strategis,” kata Emiko Kimura, seorang eksekutif di divisi pemasaran McDonalds Jepang.















